Ternyata, Ahli Al-Quran Bisa Juga Berdosa Akibat mempunyai Sifat yang Seperti Ini, Kata Gus Baha

- 30 Agustus 2022, 04:20 WIB
Gus Baha /Tangkap layar YouTube/Santreh Kopengan
Gus Baha /Tangkap layar YouTube/Santreh Kopengan /Gus Baha /Tangkap layar YouTube/Santreh Kopengan/

Kliklubuklinggau.com- Menjadi ahli Al-Quran merupakan sifat yang sangat bagus, dan memang dianjurkan oleh para ulama.

Namun, pada kesempatan ini Gus Baha menyampaikan kalau ahli Al-Quran bisa dilimpahkan dengan dosa akibat mempunyai sifat yang seperti ini.

Gus Baha dengan tegas mengecam oknum ahli Al-Quran ini, karena sifatnya tidak mencerminkan seolah ahli Al-Quran.

BACA JUGA : Mbah Moen Sebut Umur Manusia yang Dikatakan Beruntung di Dunia


Lantas, oknum ahli Al-Quran seperti apa yang di maksud Gus Baha, simak artikel berikut ini.

Salah satu ibadah yang tinggi derajatnya dalam Islam adalah mengaji Al-Quran.

Semua umat muslim tanpa terkecuali wajib untuk mengimani kitab suci ini karena merupakan bagian dari rukun iman.

Sebab selain iman kepada Allah, Nabi, malaikat, Qada dan Qadar, serta hari akhir, kitab suci Al-Quran adalah sendi penting Rukun Iman.

BACA JUGA : Abah Guru Sekumpul Sampaikan Berdoa di Waktu Ini, Rezeki dan Hajat Mudah Tercapai


Bahkan kitab suci Al-Quran sering disebut sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW yang memuat rahasia dunia dan akhirat.

Belum ada yang bisa menulis kitab sebagaimana indah dan sempurnanya kitab suci Al-Quran ini.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha pun pernah mengecam orang-orang yang mengaji secara keliru.

Pada ceramah tersebut, mula-mula Gus Baha bicara tentang dosa riba yang merupakan salah satu dosa besar.

Salah satu contoh riba yang sering terlihat di dunia nyata sering kita juluki sebagai lintah darat atau rentenir.

BACA JUGA : Habib Novel Alaydrus Ajarkan Amalan Guna Menggapai Hajat yang Besar


Tidak sekadar rentenir, ada juga beberapa riba yang sederhana yang jarang kita sadari dalam aktivitas sehari-hari.

Tatkala memberi bantuan kepada orang lain dengan tujuan mendapat balasan yang lebih besar, maka tak ayal orang tersebut sudah tergolong dalam kategori riba.

“Memberi sesuatu dengan niat mendapatkan lebih banyak, itu namanya riba,” ungkap Gus Baha.

Hal tersebut sebagiamana dinukil portalsulut.com dari Youtube Agri Nugroho diakses 5 Juli 2022.

Dari definisi yang dijelaskan murid kesayangan Mbah Moen ini, bisa dibilang riba bukan sekadar rentenir saja.

Segala jenis transaksi yang menghendaki nilai lebih banyak itu juga disebut dengan riba.

BACA JUGA : Jangan Salah Tempat, Ini Lokasi yang Tepat Untuk Bersdekah Ungkap Ustad Adi Hidayat


Contoh sederhananya adalah ketika menantu membelikan balsem untuk mertuanya yang sedang sakit.

Akan tetapi motif tersembunyi dari menantu ini antara lain agar mendapatkan tanah warisan.

Di samping itu orang yang mengaji banyak-banyak tapi jauh dalam hatinya menghendaki imbalan berupa surga.

Jadi semua ibadah, semua amalan, serta semua hafalan ayat kitab suci Al-Quran justru dijadikan mata uang transaksi dengan pamrih.

Ini tidak lebih dari sifat pragmatis yang tidak dilandasi dengan ketulusan dan keikhlasan semata-mata untuk Allah.

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Portal Sulut PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah