Orang yang Gemar Mengemis, Ketika Ketemu Allah Kondisi Wajahnya Tanpa Sepotong Daging

- 27 Januari 2023, 22:27 WIB
Ilustrasi Mengemis
Ilustrasi Mengemis /

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Maraknya kasus ngemis online dengan cara mandi lumpur di TikTok membuat Direktur Urusan Agama Islam, dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib turut berkomentar. 

Dalam hal ini, Adib memaparkan pandangan Islam terhadap orang yang gemar mengemis, sekali pun dilakukan secara daring.

Baca Juga: Mensos: Pelaku yang Buat Orangtua Live Mengemis di TikTok Sambil Mandi Lumpur Dapat Dipolisikan

Peribahasa "tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah", pasti sudah sering didengar.

Hal ini berkaitan dengan hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ، وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ

Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Mulailah (dalam membelanjakan harta) dengan orang yang menjadi tanggung jawabmu. Sedekah paling baik adalah yang dikeluarkan dari kelebihan kebutuhan. Barangsiapa berusaha menjaga diri, Allah akan menjaganya. Barangsiapa berusaha mencukupkan diri (tidak bergantung pada orang lain), Allah akan memberinya kecukupan’.” (HR. Bukhari).

Dari hadis tersebut, Adib menyimpulkan bila kegiatan mengemis adalah salah satu contoh perilaku tercela.

"Saya lihat dari ajaran Islam sendiri ya, bahwa meminta-minta itu tidak terpuji, banyak hadis yang menyampaikan orang yang meminta-minta memiliki derajat yang terendah," katanya.

Oleh karena itu dia mengatakan, baiknya agar masyarakat menghindari kebiasaan 'menadahkan tangan' dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari pekerjaan yang baik juga halal.

Baca Juga: Samakah Antara Hemat dan Pelit? Berikut Ustadz Maulana Jelaskan

Diibaratkan Orang yang Tak Punya Muka

Mengutip hadis riwayat Ahmad, Adib menjelaskan orang yang gemar meminta-minta diibaratkan manusia yang tak memiliki daging sedikit pun di wajahnya.

Dengan kata lain, hadis ini menyebut bahwa seorang yang hanya menunggu belas kasihan orang lain adalah insan yang tak tahu malu.

Label itu disematkan mengingat manusia telah diberi kemampuan lebih oleh Allah SWT berupa akal yang tak dimiliki hewan dan tumbuhan.

لَا تَزَالُ الْمَسْأَلَةُ بِأَحَدِكُمْ حَتَّى يَلْقَى اللهَ، وَلَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ

"Kegiatan meminta-minta (mengemis) akan selalu ada pada diri seseorang sampai ia menemui Allah dalam kondisi wajahnya tanpa sepotong daging pun," (HR. Ahmad).

Itu maksudnya tidak punya muka di hadapan Allah, harusnya dia malu telah diberikan kemampuan untuk bekerja, berusaha, dan berikhtiar namun malah meminta-minta, apa lagi masih muda," ucapnya.

Hukum Orang yang Perkaya Diri Lewat Ngemis

Hemat Adib, apa yang dilakukan konten kreator tersebut dengan menanti saweran dari warganet, bukan lagi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya melainkan memperkaya diri. 

Sementara dalam Islam, orang yang memperkaya diri dengan cara mengemis diibaratkan sedang meminta batu neraka secara sukarela.

"Ada lagi hadis lain, barang siapa yang meminta-minta kepada masyarakat untuk memperkaya diri sesungguhnya ia hanya meminta batu neraka, maka hendaknya ia memilih mempersedikit atau memperbanyak," ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Alam Kubur Setelah Meninggalkan Dunia

مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا، فَلْيَسْتَقِلَّ مِنْهُ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ

Barangsiapa yang meminta kepada masyarakat karena untuk memperkaya diri, sesungguhnya ia hanya meminta batu neraka. Maka hendaknya ia memilih mempersedikit atau memperbanyak," (HR Muslim).

Ngemis online dipandang juga sebagai cara seseorang merendahkan martabatnya sendiri. Adib mengingatkan bila mempermalukan diri dengan mengemis adalah salah satu perkara yang tak dianjurkan dalam Islam.

"Jadi ketika dia mandi lumpur itu kan merendahkan martabat dirinya, sama seperti modus berpura-pura pincang untuk meraih belas kasihan orang, sangat tidak terpuji dalam Islam," katanya.

Baca Juga: Luar Biasa!! Inilah Tiga Kunci Sukses Hidup di Dunia Menurut Agama Islam

Minta Masyarakat Bijak

Direktur Urusan Agama Islam, dan Pembinaan Syariah Kemenag ini tak memungkiri bila kedermawanan orang Indonesia sangat luar biasa. 

Namun mengingat fenomena mengemis ikut mengalami digitalisasi, Adib mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menyisihkan hartanya untuk bersedekah.

Adib menganjurkan sedekah disalurkan melalui lembaga-lembaga terpercaya, agar tepat sasaran dan mencegah munculnya budaya mengemis di tengah masyarakat.

"Saat ini melimpah lembaga terpercaya untuk menyalurkan donasi, bahkan banyak sekali masjid yang sudah menerima donasi digital, dibanding menaruh belas kasihan kepada seseorang yang sesungguhnya tidak pantas," terangnya.***

Editor: Rina Sephtiari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x