Tiga Fakta Menarik Bulan Syaban yang Harus Diketahui

- 10 Maret 2023, 08:05 WIB
Ilustrasi- Tiga hal yang menarik di bulan Syaban yang harus diketahui umat muslim.
Ilustrasi- Tiga hal yang menarik di bulan Syaban yang harus diketahui umat muslim. /Freepik

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Bulan Syaban merupakan salah satu bulan mulia yang berada di urutan ke-8 dalam penanggalan bulan Hijriyah.

Bulan yang diapit oleh Rajab dan Ramadhan ini ternyata memiliki fakta yang menarik di dalamnya.

Bahkan, sebagian umat muslim masih belum mengetahui lebih jauh tentang bulan Syaban. 

Baca Juga: Niat Salat Nifsu Syaban Lengkap dengan Tata Cara dan Doanya Bahasa Arab beserta Arti

Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, berikut tiga fakta menarik dari bulan Syaban yang belum banyak diketahui umat muslim.

1. Syaban sebagai bulan pembuka Ramadhan

Pada umumnya, setiap ibadah mulia yang wajib dilaksanakan akan diawali dengan ibadah pembuka. Misalnya seperti, ibadah shalat yang wajib dibuka dengan bersuci terlebih dahulu, haji yang wajib dibuka dengan persiapan ihram, dan segelintir ibadah-ibadah lainnya dalam Islam.

Tak berbeda dengan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, para ulama terdahulu juga kerap memperbanyaknya amalan-amalan saleh yang dilakukan ketika Syaban.

Hal tersebut dilakukan sebagai latihan untuk meningkatkan amalan nantinya pada Ramadhan.

Baca Juga: Orang yang Gemar Mengemis, Ketika Ketemu Allah Kondisi Wajahnya Tanpa Sepotong Daging

Dijelaskan oleh Imam an-Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim, bahwa melakukan puasa pada bulan Syaban dapat diumpamakan seperti melaksanakan shalat sunnah rawatib bagi puasa Ramadhan. Sementara untuk shalat, terdapat shalat rawatib qabliyah dan ba’diyah.

Adapun qabliyah-nya Ramadhan adalah puasa Syaban, sedangkan ba’diyah-nya Ramadhan adalah puasa enam hari di bulan Syawal.

Baca Juga: Berikut Cara Memperbaiki Iman yang Bermasalah, Terang Ustadz Adi Hidayat

“Puasa Syaban seumpama sunnah rawatib bagi puasa Ramadhan. Untuk shalat, ada rawatib qabliyah dan ba’diyah. Untuk Ramadhan, qabliyah-nya adalah puasa Syaban dan ba’diyah-nya adalah puasa enam hari Syawal,” katanya dalam kitab Latha’iful Ma’arif libni Rajab al-Hanbali, h 244.

2. Dianjurkan memperbanyak amal ibadah

Sesuai dengan penjelasan di poin sebelumnya bahwa para ulama senantiasa memperbanyak amalan ibadah di bulan Syaban, misalnya seperti berpuasa, memperbanyak membaca Al-qur'an serta bersedekah.

Salah satu amalan mulia dari baginda Rasulullah SAW dalam bulan Syaban adalah berpuasa. Hal itu sesuai dengan yang disebutkan dalam salah satu haditsnya yang berbunyi:

لم يكن النبي صلى الله عليه وسلم يصوم شهرا أكثر من شعبان

“Nabi SAW belum pernah berpuasa dalam satu bulan melebihi puasa pada bulan Syaban,” (HR Bukhari No 1869).

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad, Terangkan Keutamaan Bershalawat Kepada Nabi Muhammad SAW

Sementara itu, Ibnu Rajab dalam kitab Lathaiful Ma’arif menerangkan Bulan Syaban merupakan pendahuluan dalam menyambut datangnya Ramadhan, sehingga segala sesuatu yang menjadi anjuran untuk dilaksanakan dan diperbanyak saat bulan Ramadhan, juga dianjurkan pada Syaban.

Dengan tujuan agar Muslim lebih siap dalam melaksanakan ibadah ketika Ramadhan tiba. (Lathaiful Ma’arif, h 135)

3. Berpindahnya kiblat umat Muslim dari Baitul Maqdis ke Ka'bah

Pada awalnya, saat perintah shalat diturunkan, umat Muslim mengarahkan wajahnya ke arah kiblat yang terletak di Baitul Maqdis (Palestina). Namun, Allah SWT akhirnya memerintahkan seluruh Muslim untuk memindahkan atau mengalihkan arah kiblat menuju ke Kabah (Makkah).

Baca Juga: Berikut Lima Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid, Bagi Kaum Muslim

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 144 yang berbunyi:

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَووَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّببِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

“Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil Haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS Al Baqarah:144).

Berdasarkan dari Al-Qurthubi dalam kitabnya berjudul Tafsir al-Qurthubi mengutip sebuah pendapat yang dikemukakan oleh Abu Hatim Al-Basti, ia menjelaskan bahwa Allah SWT menurunkan ayat peralihan kiblat tersebut kepada Nabi Muhammad SAW pada malam Selasa, yaitu di pertengahan Syaban. Waktu tersebut pun kini akrab diistilahkan dengan malam Nisfu Syaban. (Lihat Tafsir Al-Qurtubi, juz 1, hal 671).

Baca Juga: Penjelasan Ustadz Abdul Somad, Menjalankan Puasa Tapi Tidak Sholat 

Bahkan hingga kini, Kabah masih menjadi kiblat yang dituju umat Muslim di seluruh penjuru dunia saat melaksanakan shalat. Sehingga, peristiwa ini menjadi bagian yang bersejarah di bulan Syaban.

Itulah tiga fakta menarik terkait bulan Syaban. Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya mengetahui fakta tersebut. (M. Amin Akbar/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x