KLIKLUBUKLINGGAU.com-Surat Al Fajr merupakan surat ke 89 yang diturunkan di Mekkah sebelum nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Surat ini berisi 30 ayat dan tergolong surat Makkiyah.
Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan lalu ia berkata Al Fajr dimaknai sebagai waktu shubuh setelah sahur saat puasa Ramadhan. Hal tersebut juga dikemukakan oleh 'Ali, Ibnu 'Abbas, dari Masruq, dan Muhammad bin Ka'ab.
Menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilahil Quran, secara umum surat Al Fajr merupakan bisikan tentang iman, takwa, kesadaran, dan kehati-hatian. Di dalamnya juga mengandung perjalanan, kesan, dan bayang-bayang. Berikut intisari Surah Al Fajr di bacakan di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Bagaimana Jika Sahur Saat Adzan Subuh Berkumandang. Sah atau Tidak? Simak Berikut Penjelasannya
Intisari Surat Al Fajr
1. Kaum yang berbuat kerusakan dan sewenang-wenang
Surat Al Fajr diawali dengan sumpah terhadap fajar dan malam kesepuluh. Beberapa riwayat mengatakan malam kesepuluh yang dimaksud dalam surat tersebut adalah bulan Dzulhijjah. Ada juga yang mengatakan sepuluh dari bulan Muharam, dan ada juga sepuluh dari bulan Ramadhan.
Ibnu Katsir, Ibnu 'Abbas, Ibnuz Zubair, Mujahid, dan orang-orang dari kalangan Salaf dan Khalaf mengartikan bahwa yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah waktu fajar pada hari raya kurban. Malam kesepuluh adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Pada ayat 6-14 menerangkan tentang tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh kaum-kaum terdahulu hingga mereka menerima azab Allah SWT. Mereka adalah kaum yang berbuat kehancuran di muka bumi. Adapun kaum yang disebutkan adalah kaum 'Aad, kaum Tsamud, dan kaum Fir'aun.