Makna Baju Dolomani yang di Pakai Jokowi di Perayaan HUT RI ke-77

- 18 Agustus 2022, 10:07 WIB
Filosofi dan makna baju Dolomani, pakaian adat Buton yang dipakai Presiden Jokowi du Upacara HUT RI ke-77. /Setkab
Filosofi dan makna baju Dolomani, pakaian adat Buton yang dipakai Presiden Jokowi du Upacara HUT RI ke-77. /Setkab /Filosofi dan makna baju Dolomani, pakaian adat Buton yang dipakai Presiden Jokowi du Upacara HUT RI ke-77. /Setkab/

Kliklubuklinggau.com - Hampir setiap pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI, Presiden Republik Indonesia selalu mengenakan baju adat. Begitupun dengan pelaksanaan upacara HUT RI yang ke-77, pada Rabu, 17 Agustus 2022 di Istana Merdeka.

Pada kesempatan ini Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Buton atau Baju Dolomani.

Tentu, kita pemasaran apakah makna dari baju adat sang Presiden di 2022 ini, simak ulasannya berikut ini.

Diambil Kliklubuklinggau.com dari PortalJember.com yang mengambil dari berbagai sumber, berikut ini filosofi dan makna baju Dolomani, pakaian adat Buton yang dipakai Presiden Jokowi du Upacara HUT RI ke-77.

Jokowi menghadiri Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia memakai pakaian adat Kesultanan Buton, yang disebut Baju Dolomani.

Pakaian adat tersebut berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Baju Dolomani adalah salah satu pakaian adat yang dahulu sering dipakai oleh Sultan Muhamad Ali, beliau adalah Sultan Buton ke-35.

Baju Dolomani yang dipakai oleh Jokowi berwarna merah dengan sulaman benang warna silver, dan pakaian dalaman senada, sesuai dengan suasana Kemerdekaan Indonesia. Rangkaian baju adat Kesultanan Buton ini terdiri atas:

1. Baju

2. Celana

3. Sarung

4. Kopiah

Selain potongan pakaian yang sudah disebutkan, ada ornamen pelengkap Baju Dolomani, di antaranya:

1. Kotango (pakaian dalaman)

2. Sulepe (ikat pinggang)

3. Ewanga (badik atau keris)

4. Katuko (tongkat)

Pada Baju Dolomani terdapat rangkaian sulaman yang bermotif Bunga Rongo. Motif tersebut memiliki makna dan filosifi perjalan seorang pemimpin.

Pemimpin sejatinya mengawali posisi merangkak dari bawah hingga menuju ke level atas, dan setelah selesai kepemimpinan akan turun ke bawah menjadi rakyat seperti sediakala.

PPada kopiah terdapat kaligrafi yang memiliki filosofi atau makna seorang pemimpin harus amanah dan lebih mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi.***

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x