57 Tahun Pikiran Rakyat, Lewati Masa Sulit Gelombang Pertama Era Konvergensi

- 25 Maret 2023, 04:16 WIB
Pikiran Rakyat
Pikiran Rakyat /Dok Pikiran Rakyat/

"Setelah kebakaran, semua kumpul. Manajemen melihat ke redaksi, ke saya, bertanya apakah mau terbit? Saya berbalik ke rekan-rekan yang berdiri di belakang saya, menanyakan apakah Senin kita mau terbit? Semua kompak menjawab, terbit!" ujar Ipe.

Saat itu, kata dia, di saat banyak yang menyerah, tapi moralitas dan loyalitas awak redaksi sangat tinggi. Karena semangat itu, semua bagian akhirnya bersemangat lagi dan membantu untuk bangkit kembali. Sejak saat itu, pusat kendali redaksi mulai berpindah ke Jalan Asia Afrika No. 77 Kota Bandung.

Bukan hanya bencana yang membuat redaksi saat itu mengalami masa berat, Ipe mengatakan bahwa konten redaksi pun mulai ditingkatkan lagi dengan adanya Desk Investigasi. Ketika koran mulai "berkejaran" dengan portal berita dotcom, koran harus mulai memposisikan dirinya untuk pendalaman melalui berita laporan mendalam maupun investigasi.

Itu bukan hal mudah karena berbenturan dengan berbagai pihak berwenang. Ia banyak menerima tekanan supaya suatu berita urung diterbitkan. Tetapi karena produk berita itu bagus, redaksi harus memiliki posisi yang kuat. Pemimpin Redaksi pun menjadi bumper untuk berbagai tekanan supaya tidak langsung mengancam para jurnalis di lapangan.

"Tetapi dari sini, Pikiran Rakyat bisa mendapatkan Penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro untuk laporan investigasi. Saat penyerahan, teman-teman koran nasional bertanya-tanya, ini pertama kalinya koran daerah mendapatkan penghargaan Adinegoro investigasi. Itu program bersama yang memang didukung moralitas dan dedikasi teman-teman redaksi," ujarnya.

Disrupsi digital semakin pengaruhi performa media konvensional

Selama satu dekade ke belakang, bisnis surat kabar di seluruh dunia semakin merasakan dampak dari disrupsi digital. Seluruh koran merasakan dampaknya dengan penurunan drastis karena disrupsi digital memang bergerak dengan cepat.

Menurut Pemimpin Redaksi di era berikutnya yaitu 2016-2018, Rahim Asyik, Pikiran Rakyat mulai sedikit demi sedikit merasakan penurunan sejak 2010.

Pendapatan tertinggi ada pada 2008 dan 2010, namun hingga ia menuntaskan tugasnya, angka itu tidak pernah tersentuh lagi.

Saat ia memimpin redaksi, penurunan sudah semakin terasa sehingga memberatkan juga operasional di redaksi. Peralihan ke online pun semakin direncanakan dengan baik.

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x