Makin Ngawur, Menteri Israel Serukan Bulan Ramadhan Dihapus Agar Tak Malu untuk Berperang

- 5 Maret 2024, 19:45 WIB
Menteri Israel, Amichai Eliyahu ingin hapus Ramadhan
Menteri Israel, Amichai Eliyahu ingin hapus Ramadhan /@amichai_eliyahu/Instagram

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Menteri Warisan Israel, Amichai Eliyahu menyerukan agar Ramadhan dihapus dan mengabaikan potensi ketegangan selama Ramadhan 2024 di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

"Apa yang disebut bulan Ramadhan harus dihapuskan, dan ketakutan kita pada bulan ini juga harus dihapuskan," katanya kepada Radio Angkatan Darat, Jumat 1 Maret 2024.

Amichai Eliyahu merupakan anggota partai ekstremis sayap kanan Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi), yang telah digambarkan sebagai fasis dan anti Arab.

Baca Juga: Lolly Suhenty Menegaskan Penyelenggaraan PSU di Kuala Lumpur Menjadi Perhatian Serius Bawaslu RI

Partai ini dipimpin oleh Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional ekstremis yang telah menyerukan pengusiran warga Palestina dari Gaza dan pembangunan permukiman ilegal Israel penjajah di wilayah tersebut.

Dia juga menyerukan penembakan wanita dan anak-anak Palestina, karena Israel penjajah terus melancarkan serangan militernya yang mematikan.

Amichai Eliyahu yang telah menjadi Menteri Kebudayaan sejak 2022, telah membuat pernyataan kekerasan serupa di tengah genosida militer Israel penjajah di Gaza.

Baca Juga: Wisata Tebaik di Jakarta Tak Kalah Indah dan Mempesona! Mempunyai Keindahan yang Indah dan Begitu Memikat Mata

Pada November 2023, politisi ekstremis itu mengatakan bahwa penggunaan senjata nuklir adalah pilihan bagi tentara Israel penjajah. Dia juga pernah mengatakan bahwa Gaza tidak memiliki hak untuk hidup.

Dasar Usul Penghapusan Ramadhan

Salah satu media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memerintahkan pembatasan akses warga Palestina ke Masjid al-Aqsa selama Ramadhan 2024.

Langkah untuk menerapkan pembatasan yang lebih ketat pada bulan tersebut dianggap sangat provokatif dan berbahaya oleh banyak pengamat dan kelompok hak asasi manusia. Namun Eliyahu mengatakan bila potensi kecaman atas ketegangan yang terjadi selama Ramadhan dapat diabaikan jika peringatan bulan suci tersebut dihapuskan.

Dengan kata lain, Eliyahu beranggapan saat Ramadhan ditiadakan, Israel tak perlu malu atau takut lagi dihakimi akan operasinya di Jalur Gaza.

Baca Juga: Menggabungkan Warisan Budaya Jawa dengan Kenyamanan Modern yang Populer di Tentrem Hotel Jogja

Pernyataan Amichai Eliyahu Dikecam AS

Dewan Hubungan Muslim-Amerika (CAIR) mengecam pernyataan Amichai Eliyahu. Mereka juga telah mendesak Presiden AS Joe Biden untuk mengutuk kata-kata Menteri ekstremis Israel penjajah tersebut.

"Sekali lagi, seorang pejabat pemerintah Israel telah secara terbuka membuat pernyataan genosida yang gagal dikutuk oleh pemerintahan Biden. Cukup sudah," ujar Wakil Direktur Eksekutif CAIR, Edward Ahmed Mitchel.

"Pemerintah Israel terus berteriak kepada semua orang yang akan mendengarkan bahwa mereka mengobarkan perang terhadap seluruh penduduk Palestina, serta simbol-simbol budaya mereka, dari gereja ke masjid bahkan Ramadhan itu sendiri," tuturnya menambahkan, dikutip dari The New Arab.***

Editor: Rina Sephtiari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x