Meluruskan Kesalah pahaman Mengenai Pakar Sebut Polri Butuh Reformasi Menyeluruh, Simak Berikut

- 2 Juli 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi Polri
Ilustrasi Polri /

KLIKLUBUKLINGGAU.com - Dengan adanya pembenahan Polri tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga mendalam pada aspek-aspek fundamental institusi. Dengan memperhatikan etika, budaya kerja, regulasi, anggaran, dan rekrutmen.

Lalu, diharapkan Polri dapat kembali memperoleh kepercayaan publik dan berfungsi optimal sebagai garda depan penegakan hukum di Indonesia. Pengamat hukum dari Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar, menyatakan bahwa pembenahan mendasar di tubuh Polri sangat mendesak.

Ia menyoroti bahwa meskipun Polri sering disebut sebagai lembaga dengan tingkat kepercayaan publik tertinggi, kenyataannya tidak sepenuhnya demikian. Masyarakat, kata Yesmil, telah terbiasa dengan pandangan bahwa untuk mendapatkan keadilan dari kepolisian, suatu kasus harus terlebih dahulu viral.

Baca Juga: Semakin Memburuk! Kini Kabarnya KPK Tak Yakin Bisa Berantas Garong Uang Rakyat, Sehingga Hubungan Buruk

" Ini merupakan bentuk pengejawantahan betapa penegak hukum dalam krisis kepercayaan publik," katanya.

Dengan seringnya kasus viral seharusnya membuat penegak hukum dapat merumuskan kasus dengan baik. Dengan kata lain, penegak hukum harus bekerja dengan profesional. Adanya kasus viral itu, kata Yesmil.

Tidak bisa membuat kita menempatkan siapa yang salah dan benar. Karena untuk itu, harus benar-benar berpegang pada hukum itu sendiri. Teriakan viral yang menuntut kasus ditangani profesional tidak bisa dimatikan.

Baca Juga: Segara! Kini Komnas HAM Didesak Bentuk Tim Investigasi Dengan Usut Kematian Afif Maulana yang Mengegerkan

Karena banyak hal pendukung sistem yang tidak berjalan dengan baik, seperti sarana hukum, penegak hukum, dan budaya hukum. *** (Bella Martha Anggelleta).

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah