Kurangi Emisi Karbon Dalam Pelaksanaan FIBA World Cup, Programkan Dribbling Towards Sustainability

- 23 Agustus 2023, 22:22 WIB
Presiden Joko Widodo Akan Hadir Pada Pembukaan FIBA World Cup 2023 di Gelora Bung Karno Jumat 25 Agustus mendatang
Presiden Joko Widodo Akan Hadir Pada Pembukaan FIBA World Cup 2023 di Gelora Bung Karno Jumat 25 Agustus mendatang /Foto/ Istimewa /

KLIKLUBUKLINGGAI.com - Bentuk tanggung jawab sebagai salah satu penyelenggara World Cup FIBA 2023, Indonesia melaksanakan program Dribbling Towards Sustainability. Itu bertujuan mengurangi emisi karbon.

Beberapa program pengurangan emisi karbon yang akan diterapkan selama penyelenggaraan FIBA World Cup ini berlangsung terdiri dari kompensasi karbon (carbon offset), pengolahan sampah (waste management), dan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle ecosystem).

Penanam bakau di Mangrove Ecotourism Center PIK, Selasa, w2 Agustus 2023, merupakan simbolis dimulainya kick off dari rangkaian Sustainability oleh LOC FIBA WC 2023 Indonesia, bekerja sama dengan Fairatmos. Kegiatan ini dihadiri oleh Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Komunikasi Publik Mikha Tambayong, Duta Besar Republik Islam Iran Mahdi Rounagh, Direktur Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Adi Rakhmadi, Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Lokal (LOC) FIBA World Cup 2023 Jakarta Agus Antares Mauro, Sekjen LOC Fiba World Cup 2023 Junas Miradiarsyah, Direktur Komunikasi LOC FIBA World Cup 2023 Yudha Permana, Wakil Direktur PR & Sustainability LOC FIBA World Cup 2023 Ariseno Ridhwan, Perwakilan Pemkot Jakarta Utara, Sekretaris Kota Jakarta Utara, dan Karang Tarung Jakarta Utara.

Baca Juga: Prancis dan Brazil Turunkan Skuad Terbaik di FIBA World Cup 2023

Penanaman bakau ini merupakan bagian dari mengkompensasi karbon yang digunakan tim peserta dalam berpergian dari negara asalnya di Indonesia dengan menanam bakau dengan jumlah sesuai dengan jumlah karbon yang digunakan. Sebagai gambaran, satu kali perjalanan (one way) dari Kanada - Jakarta, untuk 10 pemain tim Kanada mengeluarkan karbon sebanyak 12.43 tCO2. Lalu satu kali perjalanan (one way) dari Iran - Jakarta, untuk 10 pemain tim Iran mengeluarkan karbon 5.89 tCO2.

Menanam satu pohon bakau bisa menyerap kurang lebih 43.28 kg CO2 - 86.67 kg CO2 selama masa hidupnya (~30 - 40 tahun). LOC FIBA WC 2023 Indonesia bersama Fairatmos akan menanam jumlah bakau menyesuaikan dengan jumlah karbon yang dihasilkan di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Ini kegiatan menarik karena pada 25 Agustus nanti akan dimulai gelaran Piala Dunia Basket, tapi untuk mereka kesini mereka menggunakan transportasi yang bisa memberikan kontribusi negatif bagi polusi dan keadaan lingkungan. Termasuk pertandingannya, karena ada emisi karbon yang meningkat. Karena itu program ini untuk mengoffset atau mengkompensasi apa yang telah kita lakukan dan mengganggu lingkungan," kata Agus.

Baca Juga: Pantai Ganding, Tak Sabar Hadapi Spanyol di FIBA World Cup 2023

"Jadi saya harapkan kita bisa memberikan kontribusi lebih dengan mengganti apa yang sudah kita lakukan, karena ada juga pengelolaan sampah dan lain-lain yang kita usahakan agar tidak mengganggu lingkungan. Saat ini yang kita lakukan sekarang adalah menanam pohon yang bisa mengganti emisi karbon, bukan hanya menanam tetapi juga memelihara bakau sebanyak 56 buah," tambahnya.

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x