KLIKLUBUKLINGGAU.com - Beda dengan pengusungan PDIP terhadap Presiden Joko Widodo di periode pertama, elektabilitas Ganjar Pranowo masih kalah jauh dengan kandidat Capres lainnya.
Bahkan, ketika disandingkan dengan elektabilitas dari Prabowo Subianto, elektabilitas Ganjar Pranowo kalah jauh, dan trennya semakin menurun.
Hasil survei Ganjar Pranowo yang turun ini diketahui dari hasil survei LSI Denny JA yang terbaru.
Baca Juga: Situs Megalitikum Tertua di Dunia! Sekarang Tempat Wisata Bersejarah, Jaraknya 30,8 KM dari Cianjur
Peneliti senior LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan, ada tren yang berbeda dalam survei terbaru. Tren itu berkaitan dengan selisih jarak antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang melebar dalam simulasi head to head.
“Pada bulan Juli 2023, jarak elektabilitas Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo mencapai double digit atau 10,4%. Elektabilitas Prabowo sebesar 52% dan elektabilitas Ganjar sebesar 41,6%,” katanya dalam rilis survei, pada Senin, 31 Juli 2023.
Tren elektabilitas Prabowo terpantau merangkak naik sejak Januari 2023.
“Dari tracking survei tahun 2023 bulan Januari, Mei, Juni, Juli bisa terlihat tren elektabilitas capres Prabowo menanjak. Sedangkan elektabilitas Ganjar turun-naik,” katanya
Hanggoro mengatakan, pada bulan Januari 2023, tercatat elektabilitas Prabowo 38,5%. Bulan Mei naik menjadi 44,5%. Bulan Juni naik kembali menjadi 50,4% dan bulan Juli juga naik menjadi 52%.
Adapun elektabilitas Ganjar pada bulan Januari 2023 sebesar 43,1%. Bulan Mei turun menjadi 38,1%. Bulan Juni berhasil elektabilitasnya sempat naik kembali menjadi 43,2%. Akan tetapi bulan Juli turun menjadi 41,6%.
Sementara terkait selisih elektabilitas head to head dengan Ganjar Pranowo pada Januari 2023 terdapat selisih 4,6% untuk keunggulan Ganjar.
Kemudian bulan Mei 2023 berbalik keunggulan untuk Prabowo dengan selisih 6,4%. Bulan Juni 2023, selisih naik menjadi 7,2% untuk keunggulan Prabowo.
Survei terbaru LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 3-15 Juli 2023. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Margin of error survey sebesar 2,9%.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga mengolah informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, wawancara mendalam, expert judgement, dan focus group discussion.***