KLIKLUBUKLINGGAU.com - Kekurangan Honda Brio adalah hal yang patut Anda pertimbangkan ketika hendak membelinya.
Sebagai mobil Honda paling murah di Indonesia, tentu saja Brio menarik untuk dimiliki, terutama mereka pecinta brand otomotif Jepang ini.
Belum lagi mobil ini menawarkan desain yang stylish serta kenikmatan berkendara sekaligus efisiensi BBM yang baik.
Kondisi tersebut membuat Honda Brio kerap berada di urutan pertama daftar mobil terlaris di Indonesia versi Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
Bahkan Brio juga sering mengalahkan mobil sejuta umat, Toyota Avanza, dalam hal angka penjualan wholesales.
Situasi ini pun menjadikan Brio sebagai mobil paling laris dari Honda, dan menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara yang memproduksi Brio untuk konsumsi sejumlah negara lain.
Kalau ada kelebihan pastinya ada kekurangan, termasuk juga pada Honda Brio.
Berikut ini kami telah merangkum sejumlah kelemahan dari Honda Brio berdasarkan beberapa sumber dan juga keluhan penggunannya.
Baca Juga: Ternyata Ada Fakta Menarik Situs Gunung Padang, Sangt Misterius, Begini Penjelasannya
1. Ruang Kabin yang Terbatas
Ukuran tubuh Brio relatif kecil, panjangnya cuma 3.810 mm, lebar 1.680 mm, tinggi 1.485 mm, dengan jarak sumbu roda 2.405 mm.
Dengan dimensi seperti itu, ruang pengemudi dan penumpang depan memang cukup nyaman, tapi tidak demikian dengan di bagian belakang.
Penumpang belakang terasa sempit apalagi untuk ukuran orang dewasa, jok belakang ini juga tidak terlalu ergonomis.
Sisi baiknya jok penumpang belakang sudah pakai headrest terpisah dan dilengkapi dengan sabuk keselamatan.
2. Kualitas Bahan Interior
Beberapa pemilik Brio mengeluhkan penggunaan plastik yang terasa murah pada bagian-bagian seperti dasbor, panel pintu, dan trim interior lainnya.
Plastik yang digunakan mungkin tidak memberikan kesan yang mewah atau tahan lama, terutama jika dibandingkan dengan beberapa pesaingnya.
Finishing material interior pada Honda Brio ini seperti detail jahitan juga tidak sehalus atau sepresisi yang diharapkan.
Baca Juga: Destinasi Wisata Muara Enim Sangat Terpopuler, Sangat Terpukau dan Paling Menawan
3. Suspensi Keras
Beberapa pemilik menganggap suspensi Honda Brio cukup keras dibanding kompetitornya, yang bisa membuat perjalanan terasa kurang nyaman terutama di jalan yang tidak rata.
Namun efek positifnya, pengendalian mobil ini saat bermanuver cukup jempolan dengan gejala oversteer dan understeer yang tidak berlebihan.
Sebagai catatan, Brio facelift 2023 menggunakan sistem kemudi Rack & Pinion dengan Electric Power Steering (EPS).
Sistem ini kemudian dikombinasikan suspensi model MacPherson Strut di depan dan H-Shape Toprsion Beam untuk suspensi belakang.
Baca Juga: Banyak Misteri dan Peradapam Situs Gunung Padang yang Geger, Berikut Penjelasannya
4. Fitur Terbatas
Kekurangan Honda Brio yang satu ini sangat terasa pada tipe Brio Satya.
Misalnya lampu depan belum LED, belum pakai smart key, dan headunit masih model layar monochrome.
Kemudian untuk fitur keselamatan juga tidak terlalu lengkap, seperti absennya Vehicle Stability Assist (VSA) dan Hill Start Assist (HSA) yang sebenarnya sangat membantu untuk berkendara sehari-hari.
Walau demikian, fitur Dual SRS Airbags, Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakefoce Distribution (EBD) sudah ada di varian Brio RS dan Brio Satya.
5. Performa Mesin Terbatas
Di atas kertas, Honda Brio mendapatkan mesin L12B SOHC 4 silinder i-VTEC yang berkapasitas 1.199 cc.
Mesin yang sudah digunakan sejak Brio generasi pertama ini diklaim mampu menghasilkan tenaga 90 PS dengan torsi 110 Nm.
Dibanding kompetitornya seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla dan Suzuki Ignis, mesin Brio memang yang paling bertenaga.
Namun beberapa pemiliknya menganggap performa mesin ini kurang memadai dalam situasi seperti akselerasi cepat atau perjalanan di jalan menanjak.
Untungnya mendongkrak tenaga mesin Brio sangatlah mudah, dengan sedikit penambahan performance part pada saluran masuk udara dan gas buang, meisn ini bisa lebih cekatan dari kondisi standarnya. ***