“Baik,” kata istrinya. Abu Nawas pun kemudian bergegas pergi ke Musalla dengan membawa sajadah.
“Hai Abu Nawas, tumben Lu salat di sini?” bertanya Imam dan penghulu mushalla itu.
"Sebenarnya saya mau menceritakan hal ini kepada orang lain, tapi kalau tidak kepada tuan penghulu kepada siapa lagi saya mengadu,” jawab Abu Nawas.
“Tadi malam saya ribut dengan istri saya, itu sebabnya saya tidak mau pulang ke rumah,” ucap Abu Nawas berdalih.
“Pucuk dicinta, ulam tiba,” pikir penghulu itu.
“Kubiarkan Abu Nawas tidur di sini dan aku pergi ke rumah Abu Nawas menemui istrinya. Sudah lama aku menaruh hati kepada perempuan cantik itu,”
Otak nakal penghulu itu mulai berandai-andai.
“Hai Abu Nawas,” kata si penghulu,