Menpora Sesalkan Tragedi Berdarah usai Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, yang Menewaskan Ratusan Orang

2 Oktober 2022, 10:14 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. /Pikiran Rakyat/

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Tragedi berdarah yang terjadi usai lagai Arema FC VS Persebaya Surabaya menjadi sejarah kelam dunia selak bola indonesia.

Bagaimana tidak, laga yang yang dilaksanakan di Stadion Kajuruhan itu, menewaskan ratusan nyawa manusia.

Atas tragedi tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan sangat menyesalkan atas kejadian antar supporter antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, disaat pemerintah telah mengizinkan pertandingan sepakbola boleh dihadiri penonton.

Baca Juga: 127 Penonton Tewas Usai Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan

Menpora berharap kejadian yang sama tidak terulang lagi, dan supporter bisa sportif menerima kekalahan tim yang didukungnya.

"Kejadian seperti ini kami harapkan yang teeakhir kalinya. Kami juga turut belasungkawa kepeda keluarga korban dalam insiden yang sangat memprihatinkan semalam," katanya, Minggu 2 Oktober 2022.

Diketahui Dunka persepakbolaan indonesia kembali tercoreng. Bahkan, insiden kali ini sangat memilukan, bagaimana tidak ratusan nyawa melayang.

Baca Juga: Kesal Tidak Kebagian BLT BBM, Warga di Kampung Ini Bakar Kantor Distrik 

Peristiwa antar supertor tersebut pecah, setelah laga derby yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya. 

Akibat peristiwa ini 127 orang meninggal dunia, termasuk dua anggota polisi. "(Akibat itu) telah meninggal 127 orang, doa di antaranya adalah anggota Polri," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta kepada wartawan, Minggu, 2 Oktober 2022.

Nico menjelaskan, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara meninggal saat meninggal akibat kematian di rumah sakit setempat.

Baca Juga: Gubernur Papua Bakal di Jemput 1.800 Polisi, Setelah Mangkir dari Pemanggilan KPK

Lebih lanjut Nico menambahkan, hingga saat ini setidaknya terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan sejumlah rumah sakit. Selain korban meninggal, 13 unit kendaraan yang juga dirusak termasuk 10 di antaranya milik Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tuturnya.

Menurut Nico, sejatinya pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antaranya adalah turun lapangan untuk mencari pemain dan pemain.

Baca Juga: Viral Kapolda Jawa Barat Minta Maaf ke Ibu Korban Pemerkosaan

Petugas kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata. *** (PMJ News/Edi Ismanto)

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler