Buntut Laga BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya yang Menewaskan Ratusan Orang, PSSI Skor Tim Arema

3 Oktober 2022, 06:00 WIB
Pernyataan resmi Arema FC setelah tragedi hitam di Stadion Kanjuruhan. /Arema /

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Imbas tragedi berdarah yang menewaskan ratusan nyawa manusia usai laga BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya. Tim sepak bola Arema FC langsung kena benned Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Tim kesayangan Aremania itu, dilarang untuk menjadi tuan rumah di sisa kompetisi di BRI Liga 1 ini.

Hal itu diumumkan langsung oleh laman resmi PSSI, di sana tertulis bahwa Ketua Umum PSSI, Iriawan">Mochamad Iriawan mengamini keputusan tersebut.

Baca Juga: Kapolres Malang Telah Minta Perubahan Jadwal laga Arema FC vs Persebaya, Tapi Tidak di Gubris Penyelenggara

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ujar dia, dikutip Pikiran-Rakyat.com pada 2 Oktober 2022.

Ketum PSI itu juga menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022 itu.

Seperti diketahui, peristiwa naas terjadi setelah laga derby yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Akibat peristiwa ini 127 orang meninggal dunia, termasuk dua anggota polisi.

Baca Juga: Buntut Tewasnya 187 Orang usai Laga Arema vs Persebaya, Sepak Bola Indonesia Terancam Dibekukan 8 Tahun

"(Akibat itu) telah meninggal 127 orang, doa di antaranya adalah anggota Polri," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta kepada wartawan, Minggu, 2 Oktober 2022.

Nico menjelaskan, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara meninggal saat meninggal akibat kematian di rumah sakit setempat.

Lebih lanjut Nico menambahkan, hingga saat ini setidaknya terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan sejumlah rumah sakit. Selain korban meninggal, 13 unit kendaraan yang juga dirusak termasuk 10 di antaranya milik Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tuturnya.

Baca Juga: Overkapasitas Jumlah Penonton, Diduga Penyebab Utama Tewasnya Ratusan Orang Dalam Tragedi di Kanjuruhan Malang

Menurut Nico, sejatinya pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antaranya adalah turun lapangan untuk mencari pemain dan pemain.

Petugas kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata. *** 

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Pikiran Rakyat PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler