Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com- Kepala Staf Presiden Jenderal Purn Moeldoko meyampaikan sebelum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pemerintah telah melakukan pengkajian.
Pengakajian disini, jelas Moeldoko subsidi BBM yang selama ini dilakukan pemerintah, ternyata malah dinikmati oleh masyarakat ekonomi menengah ketas. Buktinya, 80 persen lebih orang yang menerima subsidi BBM perekonomian menengah ketas.
Berangkat dari pengkajian itu, kata Moeldoko, Presiden Joko Widodo langsung menaikkan harga BBM.
BACA JUGA : Anggota PM Berseragam Lengkap Dipukul Oknum Polisi
"Naiknya harga BBM bukan asal-asalan, sudah melalui kejadian yang matang, dan itu masuk dalam kebijakan strategis. Karena, subsidi BBM dirasa tidak tepat sasaran,"kata Moeldoko dalam acara klarifikasi bersama PRMN seluruh indonesia, Kamis 15 Agustus 2022.
Bahkan, saat ini pemerintah, terang Moeldoko telah melakukan pendataan mengenai siapa saja rakyat indonesia yang pantas untuk menerima subsidi BBM itu.
Jadi, subsidi BBM ini langsung diterima oleh orang-orang yang memang layak untuk menerima subsidi BBM, dan itu dapat membantu perekonomian mereka.
BACA JUGA : Hanya Karena Donor Darah dan Membatik, Maling Uang Rakyat Dapat Remisi
"Kini, subsidi yang selama ini dilakukan pemerintah dengan menekan harga BBM, bisa dinikmati langsung oleh mereka yang layak untuk menerimanya,"ungkapnya.
Bahkan, Moeldoko mencontohkan salah satu subsidi yang tidak tepat sasaran, yakni subsidi tabung gas LPG 3 kilogram, yang bisa dinikmati oleh siapapun. Termasuk, masyarakat perekonomian menengah keatas.
Maka, Moeldoko mengkritik mahasiswa yang melakukan akasi unjuk rasa menolak kenaikkan harga BBM. Pasalnya, tanpa mereka sadari kalau yang mereka bela itu merupakan rakyat ekonomi menengah ketas, bukannya rakyat miskin atau menengah kebawah.
BACA JUGA : Mau Daftar ASN PPPK, Ini Cara Pendaftaran dan Persyaratan yang Harus Dilengkapi
"Jadi, para mahasiswa ini salah bela. Harusnya membela rakyat yang ekonomi menengah kebawah. Tapi, malah membela rakyat yang ekonomi menengah keatas,"jelasnya. *** (01)
