Gempa Magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur Mengakibatkan Korban Jiwa Hingga Kerusakan Bangunan

- 21 November 2022, 15:49 WIB
Gempa bumi Cianjur menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Getarannya juga terasa hingga Sukabumi Jawa Barat.
Gempa bumi Cianjur menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Getarannya juga terasa hingga Sukabumi Jawa Barat. /Manaf Muhammad

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo mengguncang Kabupaten Cianjur Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022 sekira pukul 13.21 WIB.

Peristiwa yang diakibatkan oleh adanya aktivitas sesar Cimandiri ini berdampak pada kerusakan bangunan hingga mengakibatkan korban jiwa.

Hal ini berdasarkan pantauan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Salah seorang guru di Kabupaten Cianjur dilaporkan mengalami luka pada bagian kaki akibat gempa magnitudo 5,6, tetapi belum ada informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Sedangkan untuk kerugian materil, sampai saat ini tercatat 7 unit rumah rusak berat di Kabupaten Cianjur dan 2 unit rumah rusak di Kabupaten Bogor.

Angka tersebut sampai saat ini masih dilakukan pendataan, sehingga masih bisa mengalami penambahan ke depannya.

Humas BPBD Jabar, Andrie Setiawan juga menuturkan pihaknya masih melakukan pendataan terkait dampak dari gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur tersebut.

"Untuk saat kami masih menghimpun laporan dari kabupaten/kota terdampak. Saat ini BPBD kabupaten/kota masih melakukan assesment. Jadi, kami belum menerima data secara lengkap. Demikian disampaikan," tuturnya.

Andrie Setiawan juga membenarkan adanya bangunan, baik rumah warga dan fasilitas publik, mengalami kerusakan.

"Betul, ada rumah dan bangunan yang mengalami kerusakan," ucapnya.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan episenter gempa bumi Kabupaten Cianjur terletak pada koordinat 6,86 derajat LS dan 107,01 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan ke dalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," ucapnya menambahkan.

Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, namun BMKG tetap menyarankan untuk selalu berhati-hati terhadap adanya gempa susulan yang mungkin saja terjadi.***

Editor: Rina Sephtiari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah