Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com - PLT Kepala Badan Geologi Muhammad Wadid mengatakan, informasi terkait penemuan piramida di Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Hasundutan, Sumatera Utara, perlu diklarifikasi dan dijelaskan lebih detail dan hati-hati.
"Penjelasan awal dari Pak Dani Hilman, penemu piramida tersebut, menjadi titik awal yang sangat penting. Namun, Badan Geologi menganggap penting untuk merinci beberapa poin penting dalam konteks ini," kata Wafid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sebagai organisasi yang fokus di bidang geologi dan sejarah bumi, menurutnya, Dinas Geologi telah melakukan kajian dan menyimpulkan banyak keraguan terhadap keberadaan peradaban selama 75.000 tahun terakhir, terutama pada saat terbentuknya Kaldera Toba.
Baca Juga: 6 Tempat Wisata di Tuwungmangu Karanganyar, Pemandangan Alamnya Sangat Menawan Bikin Pikiran Jadi Adem
Ia mengklaim bahwa bukti konklusif mengenai peradaban pada periode ini sangat sedikit, kalaupun ada..
"Badan Geologi belum memiliki informasi spesifik terkait temuan piramida tersebut," kata dia.
Sebagai bagian dari penjelasan yang lebih realistis, Badan Geologi mencatat dua kemungkinan yang patut dipertimbangkan.
Pertama, struktur mirip piramida mungkin disebabkan oleh segi segitiga yang melimpah di tepi kawah Toba.
Kedua, wajah segitiga tersebut kemungkinan terbentuk setelah terbentuknya Kawah Toba dan kemudian digunakan oleh peradaban yang muncul setelah peristiwa tersebut, sekitar 75..000 tahun yang lalu.
