Dibandingkan memakai BBM Pertalite, CGN Bahan Bakar Berkualitas dan Murah

23 Desember 2022, 10:20 WIB
Pengisian Bahan Bakar CGN bisa Lebih Irit dan Murah tentunya Berkualitas /Foto Istimewa

 

KLIKLUBUKLINGGAU.COM – Dibandingkan memakai BBM pertalite ternyata keuntungan memakai bahan bakar CNG lebih banyak.

Selain irit dan murah memakai bahan bakar CNG performa motor bakal lebih bagus.

Selain harga lebih murah kualitas oktan yang mencapai 98 atau setara dengan Pertamax Turbo, tentunya akan meningkatan peforma dari kendaraan serta dengan emisi gas buang yang lebih rendah dari Pertalite.

Baca Juga: 10 Kali Lakalantas di Tol Palembang Lampung, Terakhir Viral

Hal itu diungkapkan, Direktur Utama PGN (Perusahaan Gas Negara), M Haryo Yunianto.

“Selain harga lebih murah, CNG juga memiliki performa lebih baik dari Pertalite karena dari bahan baku metana yang bersih dan beroktan tinggi. Tak hanya itu, dalam pengaplikasian CNG tidak perlu melakukan perubahan yang signifikan terhadap sistim bahan bakar pada kendaraan,” terang M Haryo Yunianto.

Menurutnya, dalam penggunaan BBM Pertalite 4 liter per hari dengan konversi ke CNG maka subsidi BBM setara 125 ribu kilo liter per tahun atau lebih pengganti bensin lebih irit 55 persen.

Dalam pengujian yang telah dilakukan oleh pihak Pertamina, untuk satu kali pengisian full tank CNG bisa dipakai hingga 100 km bagi sepeda motor.

Baca Juga: Penjual Sayur di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumsel, Nyambil Jualan Sabu

Nantinya, selain penggunaan bahan bakar baru pengganti Pertalite untuk sepeda motor, bahan bakar baru pengganti Pertalite itu juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil serta truk.

Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1000 truk serta bus dan 18.000 kendaraan kecil.

Hal ini sejalan dengan program bahan bakar gas (BBG) yang telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.

Baca Juga: Catat! Jadwal Lengkap Seleksi PPPK Tenaga Teknis 2022

Pihak Pertamina juga menargetkan untuk diaplikasikan pada CNG kapal nelayan dengan jumlah konversi 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan.

Program untuk nelayan ini nantinya akan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4.2 lsp.

Tentunya perangkat ini dirancang dengan tingkat safety yang tinggi dalam mendukung daya jelajah hingga 50 km pada mode operasi Dual Diesel Fuel (DDF) 50 persen untuk 1 hari berlayar.

Baca Juga: Bahan Pokok dan Daging Alami Kenaikan Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Harganya

Sementara itu, dengan memakai bahan bakar CNG masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat dibanding menggunakan Pertalite.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyajikan CNG sebagai bahan bakar baru pengganti Pertalite karena memiliki rencana pembatasan penggunaan BBM bersubsidi.

Pengujian CNG telah banyak dilakukan oleh Pertamina untuk sepeda motor, mobil hingga perahu nelayan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Cinepolis Untuk Menikmati Liburan Akhir Tahun Bersama Keluarga

Masyarakat harus tahu bahwa CNG mirip dengan LGV yang telah terlebih dahulu digunakan.

Kualitas CNG sama dengan LVG yang mempunyai tekanan yang jauh lebih tinggi dari LGV.

Kualitas pembakaran LGV setara dengan RON 98 dan ramah lingkungan dan mempunyai tekanannya berkisar antara 8-12 bar sedangkan CNG mempunyai tekanan mencapai 200 bar.

Penggunaan kualitas CNG setara Pertamax Turbo RON 98 tersebut membutuhkan penanganan yang lebih baik agar memiiliki keamanan yang dalam pengaplikasiannya di kendaraan.

Baca Juga: Ini 8 Makanan Bernutrisi untuk Menjaga Kesehatan dan Penampilan Wanita Usia 40-an

Bagaimana dengan keamanan bahan bakar baru pengganti Pertalite itu? Pertamina telah menyiapkan tangki CNG setara Pertamax Turbo RON 98 yang terbuat dari baja.

Dalam pengaplikasian CNG setara Pertamax Turbo RON 98 untuk sepeda motor, Pertamina akan menggunakan tabung CNG 14 x 53 cm sehingga dapat di tempatkan dengan mudah di sepeda motor tanpa mengurangi kenyamanan dalam berkendara.

Sebagai informasi, bahan bakar baru pengganti Pertalite itu merupakan bahan bakar gas yang dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam ini telah digunakan oleh beberapa negara.

Baca Juga: Pelaku Usaha Wajib Taat Hukum, YPH PUI Gelar Seminar

Sedangkan di Indonesia penggunaan bahan bakar baru pengganti Pertalite itu telah diaplikasikan untuk antara lain di bus Transjakarta.  ***

 

 

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler