Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) baru-baru ini meluncurkan kampanye penarikan kembali (recall) untuk model Ioniq 5 dan Ioniq 6. Penarikan ini bertujuan untuk memperbarui perangkat lunak Integrated Charge Control Unit (ICCU) pada kedua model kendaraan listrik tersebut. Pembaruan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengisian daya baterai.
Sementara Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 secara resmi mendapatkan kampanye recall, nasib saudara satu platformnya, Kia EV6, juga menjadi perhatian.
PT Kreta Indo Artha, selaku distributor resmi Kia di Indonesia, telah mengetahui masalah ini dan telah melakukan perbaikan terhadap Kia EV6 yang terdampak. Namun, PT Kreta Indo Artha memilih untuk tidak melakukan pengumuman recall resmi.
Baca Juga: Wuling Perkenalkan Cloud EV di IIMS Surabaya 2024, Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh 420 Km
Ario Soerjo, Head of Marketing and Development PT Kreta Indo Artha, menjelaskan bahwa mereka telah lama menerima informasi mengenai masalah ini dan telah melakukan perbaikan software secara internal.
"Karena populasi Kia EV6 di Indonesia belum banyak, kita masih bisa lakukan perbaikan software secara langsung. Kami sudah mendapatkan daftar unit yang terdampak atau tidak. Perbaikan ini sebenarnya hanya upgrade software yang kita kerjakan secara diam-diam di bengkel," ungkap Ario saat peluncuran Kia Carnival facelift di Jakarta Selatan, Rabu 29 Mei.
Ario menambahkan bahwa ada sekitar belasan unit Kia EV6 yang terdampak oleh masalah perangkat lunak ini. Permasalahan tersebut dapat mengganggu beberapa fungsi kendaraan, seperti kemampuan ultra fast charging dan pendingin udara (AC).
Baca Juga: Hyundai Ioniq 5 Bekas Semakin Diminati, Harga Menarik dan Fitur Mumpuni
"Jadi ada yang bisa ultra fast charging, tapi AC-nya tidak bisa. Ada yang AC-nya bisa, tapi ultra fast charging-nya tidak bisa," tambah Ario.
