Volvo EX30 Terlambat Tiba di AS Akibat Tarif Impor Kendaraan Listrik yang Ketat

- 29 Juni 2024, 19:04 WIB
Mobil Listrik All New Volvo EX30 Layak Diperjuangkan! Isi Baterai 10 Sampai 80 Persen Cuma Butuh 25 Menit.
Mobil Listrik All New Volvo EX30 Layak Diperjuangkan! Isi Baterai 10 Sampai 80 Persen Cuma Butuh 25 Menit. /

KLIKLUBUKLINGGAU.com - Volvo baru-baru ini meluncurkan SUV listrik terbaru mereka, EX30. Namun, mobil ini kemungkinan akan mengalami keterlambatan kedatangan di Amerika Serikat karena tarif impor ketat untuk kendaraan listrik dari China.

Seperti dilaporkan oleh laman Car and Driver pada Kamis 27 Juni, Volvo tidak secara eksplisit menyebut tarif impor sebagai penyebab keterlambatan, namun mereka mengacu pada "perubahan dalam lanskap otomotif global".

SUV listrik EX30 diproduksi di pabrik Volvo di Zhangjiakou, China. Untuk mengatasi keterlambatan ini, Volvo berupaya mempercepat produksi di pabrik mereka di Ghent, Belgia. Meskipun demikian, mobil tersebut diperkirakan baru akan tiba di AS pada tahun depan.

Baca Juga: Toyota Catat Produksi Global Turun 4,1% di Bulan Mei, Perang Harga di China Menjadi Faktor Utama

Perusahaan asal Swedia tersebut belum dapat memberikan jadwal pasti kapan EX30 akan tiba di AS pada tahun 2025. Konsumen yang sudah memesan EX30 diberikan opsi untuk memilih model lain sampai kendaraan tersebut tiba.

Hingga kini, belum jelas apakah EX30 akan dijual dengan harga mulai dari 36.245 dolar AS seperti yang diumumkan sebelumnya. Pada saat pengumuman harga tersebut, Volvo menyatakan bahwa harga tersebut sudah termasuk tarif impor sebesar 25 persen yang dikenakan oleh pemerintah AS terhadap kendaraan listrik dari China.

Namun, baru-baru ini, pemerintah AS menaikkan tarif impor kendaraan listrik dari China menjadi 100 persen, sementara tarif untuk baterai lithium yang menggunakan material dari China menjadi 25 persen.

Baca Juga: Kia Berencana Memulai Produksi Sedan Listrik EV4 pada Maret 2025, Menambah Persaingan Pasar EV

Perubahan tarif ini menjadi tantangan besar bagi Volvo dan produsen kendaraan listrik lainnya, yang berusaha memenuhi permintaan pasar AS di tengah persaingan global yang semakin ketat. ***

Editor: Firmansyah Ababil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah