Intisari Surat Al Fajr Saat Membacanya di Bulan Ramadhan

- 23 Maret 2023, 15:10 WIB
Surah Al Fajr, Surat ke-89 dalam Al Quran membaca saat Ramadhan.
Surah Al Fajr, Surat ke-89 dalam Al Quran membaca saat Ramadhan. /Dzikri Abdi Setia/Seputar Lampung

KLIKLUBUKLINGGAU.com-Surat Al Fajr merupakan surat ke 89 yang diturunkan di Mekkah sebelum nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Surat ini berisi 30 ayat dan tergolong surat Makkiyah.

Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan lalu ia berkata Al Fajr dimaknai sebagai waktu shubuh setelah sahur saat puasa Ramadhan. Hal tersebut juga dikemukakan oleh 'Ali, Ibnu 'Abbas, dari Masruq, dan Muhammad bin Ka'ab.

Menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilahil Quran, secara umum surat Al Fajr merupakan bisikan tentang iman, takwa, kesadaran, dan kehati-hatian. Di dalamnya juga mengandung perjalanan, kesan, dan bayang-bayang. Berikut intisari Surah Al Fajr di bacakan di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Bagaimana Jika Sahur Saat Adzan Subuh Berkumandang. Sah atau Tidak? Simak Berikut Penjelasannya

Intisari Surat Al Fajr

1. Kaum yang berbuat kerusakan dan sewenang-wenang

Surat Al Fajr diawali dengan sumpah terhadap fajar dan malam kesepuluh. Beberapa riwayat mengatakan malam kesepuluh yang dimaksud dalam surat tersebut adalah bulan Dzulhijjah. Ada juga yang mengatakan sepuluh dari bulan Muharam, dan ada juga sepuluh dari bulan Ramadhan.

Ibnu Katsir, Ibnu 'Abbas, Ibnuz Zubair, Mujahid, dan orang-orang dari kalangan Salaf dan Khalaf mengartikan bahwa yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah waktu fajar pada hari raya kurban. Malam kesepuluh adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Pada ayat 6-14 menerangkan tentang tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh kaum-kaum terdahulu hingga mereka menerima azab Allah SWT. Mereka adalah kaum yang berbuat kehancuran di muka bumi. Adapun kaum yang disebutkan adalah kaum 'Aad, kaum Tsamud, dan kaum Fir'aun.

Baca Juga: Wajib Tahu! Toyota Kijang Innova Zenix Punya 9 Fitur Ini

2. Perbuatan Manusia di Dunia

Masih dalam tafsir yang sama, Sayyid Quthb menjelaskan bahwa Al Quran periode Mekkah berbicara kepada manusia tentang segala bentuk kejahiliahan. Dalam ayat selanjutnya menerangkan tentang masalah kelapangan dan kesempitan rezeki. Harta dan kedudukan yang dimiliki menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, dan kikir.

Pada bagian ini dijelaskan tentang perbuatan yang sudah menjadi hukum Allah SWT sebagaimana yang disebutkan di atas.

3. Penyesalan Hari Akhir

Setelah menjelaskan tentang kesalahan dalam memaknai ujian Allah SWT berupa kelapangan dan kesempitan rezeki, pada ayat 21-26 menerangkan tentang ancaman tentang hari pembalasan dan hakikatnya.

Baca Juga: Wow!!! Daihatsu Bangun Pabrik Baru, Bisa Produksi 140 Ribu Unit Per Tahun

Ibnu Katsir menjelaskan, ayat tersebut memberitahukan tentang apa yang terjadi di hari Kiamat kelak. Di hari itu ada peristiwa dahsyat dan menyeramkan.Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, "Pada hari itu Neraka Jahannam akan dihadirkan, di mana Neraka ini mempunyai tali kekang 70.000 buah. Setiap tali kekang dipegang oleh 70.000 Malaikat, mereka menariknya." (HR. Muslim).

Sementara itu, menurut Sayyid Quthb surat tersebut diakhiri dengan jiwa muthmainnah. Yaitu jiwa yang beriman dari alam tertinggi. Merekalah golongan orang-orang yang akan masuk ke dalam surga-Nya. * (Bella Martha Anggelleta).

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x