Kenyataan itu semakin bertambah berat beban saudagar itu. Ia pun mohon diri pulang ke rumah. Mulailah ia berpikir untuk ke Baghdad menghadap Sultan Harun Al-Rasyid , raja yang adil, arif dan bijaksana.
Maka niat itupun ia wujudkan. Sesampai di sana kebetulan baginda sedang duduk di Balairung bersama beberapa orang menteri.
“Hai anak muda, engkau berasal dari mana?” tanya baginda setelah melihat kedatangan saudagar muda ini.
“Ya Tuanku Syah Alam,” jawab sang saudagar.
“Ampun beribu ampun, adapun patik ini berasal dari Negeri Kopiah.”
“Apa maksudmu datang kemari, ingin berdagang?” tanya baginda Sultan.
“Ya tuanku, patik datang kemari ingin mengadukan nasib hamba ke bawah duli yang dipertuan,” jawab si saudagar.
“Katakan maksudmu, supaya bisa kudengar,” titah baginda Sultan.