"Kenapa berdoa untuk jenazahmu sendiri? Dasar bodoh. Orang mati itu didoakan oleh orang yang hidup," ujarnya.
"Tuan benar, tapi bukankah kami semua akan mati diserang pasukan tuan? Sedangkan kami tidak tahu apakah akan ada di antara kami yang hidup untuk mendoakan jenazah kami? Jadi selagi kami masih hidup, kami berdoa untuk jenazah kami nanti," balas Abu Nawas.
Panglima tentara Raja Bedul tertawa terpingkal-pingkal mendengar kelucuan Abu Nawas.
Dia mengatakan bahwa dirinya dan pasukannya tidak akan menyerang negeri Abu Nawas, justru sebaliknya akan memberikan hadiah seekor gajah.
Para penduduk pun lega mendengarnya. Mereka berterima kasih kepada Abu Nawas karena telah menyelamatkan.
Namun, permasalahan lain muncul. Kehadiran gajah tersebut membuat penduduk desa resah, sebab memakan banyak hasil panen. Penduduk negeri pun mengadukan ini kepada Abu Nawas.
"Bagaimana ini Abu Nawas? Apa yang harus kita lakukan? Kita tidak mungkin membunuh atau menjual gajah itu, bisa-bisa panglima tentara Raja Bedul akan murka," tutur salah seorang warga.