Gunung Padang, Situs Arkeologis Fenomenal di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Menyimpan Banyak Misteri

21 Oktober 2023, 05:00 WIB
Gunung Padang, Situs Arkeologis Fenomenal di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Menyimpan Banyak Misteri. /Instagram @delimakmur /

KLIKLUBUKLINGGAU.com – Gunung Padang, sebuah situs arkeologis fenomenal di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyimpan banyak misteri.

Nicolaas Johannes Krom (1883-1945), arkeolog dan ahli sejarah Hindia Belanda menemukan situs ini pada 1914 dan melaporkannya dalam Rapporten Oudheidkundige Dienst.

Sejak 1970-an, warga sekitar menemukan banyak temuan-temuan yang menarik di situs ini.

Pada akhirnya, banyak orang bertanya-tanya, siapakah yang membuat situs ini dan apakah peradabannya sangat maju? Pertanyaan tentang Gunung Padang masih belum bisa dipecahkan tuntas.

Baca Juga: Enaknya Tak Pernah Mengecewakan! Berikut Kuliner Terbaik dan Begitu Lezat di Tasikmalaya

Namun, yang jelas Gunung Padang merupakan situs purbakala peninggalan masa megalitikum. Kemungkinan situs ini merupakan struktur piramida.

Yang menarik dari Gunung Padang adalah kawasan dimana letaknya. Ada kekayaan kandungan geologi yang memungkinkan kita memahami asal muasal batuan yang digunakan oleh peradaban kuno.

Bagian utara dan selatan wilayah ini meliputi pegunungan, salah satunya adalah gunung berapi.

Pada tahun 2015, dua orang peneliti dari Pusat Penelitian Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya Mineral, dan Teknik Geologi Universitas Trisakti Jakarta mempelajari kawasan Gunung Padang.

Baca Juga: Kuliner Terbaik Khas Sumatera Barat Selalu Jadi Juara! Dengan Cita Rasa yang Pas Selalu Jadi Primadona

Gunung Padang sebenarnya terletak di lokasi gunung api purba Karyamukti yang pernah meletus pada masa lalu.

Sisa-sisa letusan dapat ditemukan di sekitar lokasi dan digunakan oleh peradaban kuno sebagai bangunan bertingkat. Penelitian mereka dipublikasikan dalam Jurnal Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan judul

Geologi Gunung Padang dan Sekitarnya, Kabupaten Cianjur-Jawa Barat".

"Di dalam peta geologi lembar Cianjur, Sujatmiko (penelitian lain) mengelompokkan batuan gunung api di daerah Gunung Padang dan sekitarnya dengan nama breksi tufan, lava, batu pasir, konglomerat, berkomposisi basal—andesit dan berumur Pliosen," tulis Sutikno Bronto dan Billy S. Langi.

Baca Juga: Barn Villa Lembang, Villa Idaman Dekat Curug Cipanas Nagrak

Pliosen sendiri, menurut kalender geologi, adalah periode yang berlangsung sekitar 5,5 juta sampai sekitar 2 juta tahun yang lalu. 

"Sementara itu struktur geologi yang sangat menonjol di kawasan Gunung Padang ini adalah sesar aktif Cimandiri," lanjut mereka.

Sutikno dan Billy meneliti kawasan Gunung Padang dengan citra Synthetics Radar Topography Mission (SRTM).

Mereka mendapati bahwa Gunung padang membentuk zona lurus bersama Gunung api Gede-Pangrango, Gunung Kancana, Pasir Pogor, dan Gunung api purba Cikondang.

Baca Juga: Tak hanya Bisa Menikmati Keindahan Alam Saja, Kamu Juga Bisa Belajar Sejarah di Wisata Unik Sukabumi ini 

"Struktur ini memotong zona sesar Cimandiri yang berarah barat, baratdaya—timurlaut," terang mereka. "Kemunculan deretan Gunung api Gede-Pangrango-Gunung api purba Cikondang, itu diyakini melalui zona lemah (rekahan/sesar) bawah permukaan. Kondisi ini menyiratkan bahwa kawasan Gunung api Kancana, Padang, dan Cikondang, rawan terjadi gempa bumi."

Pencitraan jenis batuan di sekitar Gunung Padang. Secara kontur, terbukti bahwa Situs Gunung Padang berada di lokasi gunung api purba yang melingkupinya. Selain itu, situs ini berdekatan dengan garis sesar Cimandiri dari Cianjur ke Bogor.

Kedua peneliti pun memantau pemetaan geologi batuan Gunung Padang dan sekitarnya. Sutikno dan Billy menjelaskan, ada enam satuan batuan di sana.

Baca Juga: Wisata Ini Sangat Terkenal! Berikut Wisata di Minahasa Utara Terbaru yang Kekinian dan Hits Rebutan

Salah satu di antaranya adalah satuan batuan intrusi (batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi) andesit di puncak Gunung Padang. (Melia indah Sari)

 

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Nationalgeographic.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler