Tiga Kapolda Diduga Terlibat Kasus Ferdi Sambo, Timsus Tengah Melakukan Pendalaman

- 6 September 2022, 20:28 WIB
Isu Putri Candrawathi Tunggu Dulu, Timsus Polri Usut Tiga Kapolda Diduga Terlibat Kasus Sambo /Tangkap layar YouTube Refly Harun/
Isu Putri Candrawathi Tunggu Dulu, Timsus Polri Usut Tiga Kapolda Diduga Terlibat Kasus Sambo /Tangkap layar YouTube Refly Harun/ /Isu Putri Candrawathi Tunggu Dulu, Timsus Polri Usut Tiga Kapolda Diduga Terlibat Kasus Sambo /Tangkap layar YouTube Refly Harun//

 


KLIKLUBUKLINGGAU.com- Kasus kematian Brigadir J terus berkembang. Termasuk, mengenai adanya isu-isu liar terkait kasus yang mengakibatkan meninggalnya Brigadir J.

Isu yang berkembang itu diantaranya, adanya hubungan antara Kuat Maruf dengan Putri Candrawathi hingga kembali adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi.

Selain isu itu, berkembang juga isu judi online, narkoba hingga bisnis gelap lainnya yang heboh di dunia maya.

Teranyar, Timsus mendalami dugaan keterlibatan tiga orang Kapolda dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.

"Ya, dari Timus sudah mendapat informasi tersebut. Tentunya juga dari Timsus nanti akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait masalah kasus FS (Ferdy Sambo)," tutur Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip dari PMJ News, Senin 5 September 2022.

Dedi belum menjelaskan lebih jauh terkait pendalaman informasi yang diterima Timsus Polri tersebut.

Sejauh ini, pihaknya masih fokus menuntaskan berkas lima tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

"Tapi yang jelas untuk tim sidik saat ini fokus terkait menyangkut masalah penuntasan lima berkas perkara yang sudah di P19 oleh JPU," tuturnya.

Disinggung soal kemungkinan ketiga kapolda itu akan diperiksa, Dedi menyerahkan hal tersebut kepada Timsus.

Namun, dia menyebut untuk saat ini belum ada rencana untuk memeriksa ketiganya.

"Nanti progresnya dari timsus. Yang jelas belum," pungkasnya.

Ketiga kapolda yang dimaksudkan adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Panca Putra.

Menanggapi hal itu, Advokat Tata Negara Refly Harun buka suara, katanya bahwa ketiga Kapolda yang didug terlibat dalam kasus Ferdy Sambo itu daerah judi.

"Wah ini daerah-daerah judi yah, menurut Alvin Lim ya," kata Refly Harun, mengutip Alvin Lim, disadur dalam video yang diunggah akun YouTube Refly Harun, Senin 5 September 2022.

"Menurut Alvin Lim, ini tiga daerah judi besar, DKI, Jatim, dan Sumut," sebut Refly Harun mengutip ucapan Alvin Lim.

Entah sengaja atau tidak, ketiga Kapolda ini Satgasus Merah Putih sebagai penasehat.

"Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Kapolda Jatim Nico Afinta, dan Kapolda Sumut Panca Putra, anggota Satgasus Merah Putih, sebagai penasehat," ujar Refly Harun.

Sebelumnya, menyadur dari akun YouTube Refly Harun, yang menarik juga soal motif non domestik ini, lama-lama barangkali kita juga harus lebih peka.

"Apa iya?, ada motif domestik tersebut yaitu dugaan pelecehan seksual di Magelang. Karena, misalnya Putri Candrawathi mengalami dugaan pelecehan seksual baik oleh Brigadir J atau Om Kuat."

"Maka teori relasi kekuasaan atau relasi kuasa yang disampaikan atau dikatakan oleh Reza Indragiri Amriel itu bisa menjelaskan," sebut Refly Harun, Sabtu 3 September 2022 lalu.

Lanjutnya, karena yang dominan itu adalah Putri Candrawathi, seorang istri Jenderal, Kadiv Propam lagi.

"Rasanya, untuk mengatakan Brigadir J berani melakukan kekerasan seksual apalagi mengancam itu enggak masuk akal. Sama saja dia (diduga Brigadir J) itu bunuh diri. Bayangkan enggak akan berani dia melakukan itu," ujarnya.

Maka, sangat mungkin perselingkuhan tapi kalau perselingkuhan juga, yah kita bicara inisiatifnya dari mana.

Tetap saja, inisiatifnya dari pihak yang superior.

"Jadi pihak superior lah yang mempengaruhi skenario ini. Sehingga dalam konteks ini, rasanya aneh lalu kemudian dikatakan Putri Candrawathi sebagai korban," analisisnya.

Masih Refly Harun, menganalisis kalau kita tidak menemukan alasan yang masuk akal dalam hal domestik, maka alasan non domestik ini bisa justice fight (pertarungan keadilan) juga.

Misalnya dalam konteks ini (pesan Bharada E), Brigadir J mengetahui informasi tentang kebakaran Kejagung, misal yah menurut Tiktok ini.

"Atau ada informasi lain, Brigadir J, mengetahui bisnis-bisnis atau percintengan ilegal yang dilakukan atau dijalankan Ferdy Sambo, mungkin juga."

"Karena itu jauh lebih substantif, jauh ee, kalau kita lihat perilaku mafia misalnya. Maka, kalau informasi itu keluar atau bocor," analisisnya.

"Atau misalnya Brigadir J mau keluar dari orbit lingkaran itu misalnya, ada satu spekulasi yang mengatakan karena dia (Brigadir J) sudah mendapatkan gelar S1."

"Dia (Brigadir J) keluar dari lingkaran Ferdy Sambo dan menjalani karir yang sesungguhnya dengan pangkat yang barang kali naik, karena sudah selesai S1 sebagai Sarjana Hukum, bisa jadi," ungkapnya.

Kata Refly Harun lagi, nah, kalau kita bicara perilaku mafia anda tidak bisa keluar.

"Apalagi keluar dari lingkaran dengan membawa rahasia misalnya," pungkasnya.***

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Teras Gorontalo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x