Ramai Slogan Dukungan Untuk Palestina 'From The River to The Sea', Apa Maknanya?

- 7 November 2023, 18:30 WIB
Sejarah dan makna slogan "Form The River to The Sea, Palestina Will be Free"
Sejarah dan makna slogan "Form The River to The Sea, Palestina Will be Free" /Xach Hill/Pexels

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Serangan Israel ke wilayah Gaza yang telah menewaskan ribuan nyawa menimbulkan gelombang simpati dunia terhadap kemerdekaan Palestina.

Slogan ‘From the river to the sea, Palestine will be free’ kerap menghiasi spanduk yang dibawa demonstran sebagai bentuk suara dukungan mereka untuk Palestina.

Lantas apa sebenarnya makna dari ‘From the river to the sea, Palestine will be free’? Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Penuh dengan Cerita Seram dan Sejarah Menyedihkan, Berikut Wisata Horor di Jakarta yang Menarik

Dilansir dari Al-Jazeera, slogan 'From The River to The Sea, Palestina will ber Free' bukan hanya sebatas diartikan dengan “Dari Sungai hingga Laut, Palestina akan Merdeka”.

Lebih dari itu, maksud slogan ini adalah merupakan seruan kebebasan tempat tinggal ratusan ribu warga Palestina dari Sungai Yordania hingga Laut Mediterania yang meliputi wilayah Palestina termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

“Palestina merentang dari Sungai (Yordania) ke Laut (Mediterania), tidak kurang”. Terang pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada 2 oktober 2011 silam.

Baca Juga: Ada Nama Politisi Senior! Ini Daftar Calon Tetap Partai Demokrat Musi Rawas

Slogan 'From The River to The Sea' muncul ketika Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi didirikan pada tahun 1964 di bawah kepemimpinan Yasser Arafat.

Kala itu, PLO menyerukan pembentukan negara tunggal yang membentang dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania untuk mencakup wilayah bersejarahnya.

Perdebatan mengenai pemisahan wilayah ini sejatinya sudah ada sebelum pembentukan negara Israel pada tahun 1948. Sebelumnya, PBB sempat berencana untuk membagi wilayah tersebut menjadi negara Yahudi (dengan persentase kependudukan sebesar 62 persen dari wilayah yang dulu menjadi mandat Inggris), dan negara Palestina.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Salah Satunga Kelola Stress dengan Baik

Namun, rencana tersebut ditolak oleh para pemimpin Arab pada saat itu. Hasilnya, lebih dari 750.000 warga Palestina diusir dari tanah kelahiran mereka dalam peristiwa yang dikenal sebagai Nakba atau malapetaka”.

Pimpinan PLO kemudian menerima prospek solusi dua negara. Namun, hancurnya Perjanjian Oslo pada tahun 1993 serta upaya Amerika Serikat untuk menengahi kesepakatan akhir di Camp David pada tahun 2000 menyebabkan terjadinya Intifada Kedua.

Sejak saat itu, Palestina semakin gigih untuk memerdekakan bangsanya. Salah satu caranya yaitu dengan menyerukan slogan ‘From the river to the sea, Palestine will be free’.***

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah