KLIKLUBUKLINGGAU.com - Survei yang dilakukan oleh Economics & Political Insight (EPI) Center pada tanggal 14-16 Januari 2024 menunjukkan bahwa Partai Gerindra menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi di Indonesia. Gerindra meraih dukungan sebesar 18,9 persen, disusul oleh PDI Perjuangan dengan dukungan 16,4 persen.
EPI Center memprediksi bahwa peta kontestasi partai politik pada Pemilu 2024 akan berlangsung dinamis. Hal ini terlihat dari elektabilitas PSI yang menembus 4,2 persen atau telah melewati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
“Gerindra diproyeksikan bakal memenangkan Pemilu 2024 sekaligus mengalahkan dominasi PDIP, serta munculnya pendatang baru di Senayan di mana elektabilitas PSI menembus 4,2 persen,” kata peneliti EPI Center Mursalin dalam keterangan tertulis yang diterima Antara Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2024.
Kata Mursalin, adanya potensi kemenangan Gerindra berkaitan erat dengan peta kontestasi Prabowo di Pilpres 2024.
“Dukungan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Prabowo-Gibran mengungkit elektabilitas Gerindra sebagai partai pengusung utamanya,” ujar Mursalin.
Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab tergerusnya elektabilitas PDIP adalah faktor Jokowi. Jokowi merupakan sosok yang sangat populer di Indonesia, dan elektabilitasnya terus meningkat selama masa jabatannya sebagai presiden. Hal ini turut berdampak pada elektabilitas partai yang didukungnya, termasuk PDIP.
Pada Pemilu 2014 dan 2019, PDIP meraih perolehan suara yang cukup tinggi, yaitu masing-masing 18,75% dan 19,33%. Perolehan suara ini meningkat dari Pemilu 2009, di mana PDIP hanya meraih 14,25% suara.
Peningkatan elektabilitas PDIP pada Pemilu 2014 dan 2019 tidak terlepas dari faktor Jokowi. Jokowi merupakan sosok yang sangat populer di kalangan pemilih PDIP. Hal ini terbukti dari hasil survei yang menunjukkan bahwa mayoritas pemilih PDIP mendukung Jokowi untuk kembali menjadi presiden pada Pemilu 2024.