Tanpa mendapat jawaban dan mencium bau yang tidak sedap serta melihat banyak lalat besar, Wak Dut dan warga memutuskan untuk memanggil polisi.
Tim gabungan di bawah pimpinan AKP Robi Sugara, S.H., M.H., Kepala Unit Reserse Kriminal, bersama dengan AKP Sugito, S.Sos, Kepala Polsek Lubuklinggau Timur 1, IPTU Jemmy Amin Gumayel, S.H., M.M., dan Tim Identifikasi Forensik (INAFIS) segera datang ke lokasi.
Mereka melakukan penyelidikan di tempat kejadian, pemeriksaan post-mortem, dan penyelidikan insiden.
Hasil pemeriksaan luka-luka luar pada tubuh Noviar menunjukkan tanda-tanda pembusukan dan pecahnya pembuluh darah, dan mengindikasikan bahwa kematian terjadi tanpa ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
Penyelidikan di tempat kejadian juga menunjukkan tidak adanya barang yang hilang, jendela atau pintu yang rusak, serta tidak ada tanda-tanda kerusuhan sebelum Noviar ditemukan tewas gantung diri.
Baca Juga: Kajari Diberi Hadiah Tikus Putih, Akibat Tidak Berhasil Bongkar Kasus Korupsi di Lubuklinggau
Selain itu, ditemukan catatan tulisan tangan yang berisi nama-nama ayah, kakek, leluhur Noviar, dan lainnya di dekat tubuh Noviar, yang ditempatkan di dalam buku Yasin. Menariknya, korban tidak memiliki ponsel.
Rangkaian proses identifikasi dan penanganan korban dilakukan oleh Tim Identifikasi yang dibantu oleh personel medis. Jasad Noviar kemudian diangkut ke RS. Siti Aisyah Lubuklinggau. ****