Tak Juga Menyerah, Israel Penjajah Akan Tetap Menyerang Gaza Hingga Akhir Tahun 2024

30 Mei 2024, 16:15 WIB
Kamp pengungsi di Kota Rafah dekat kantor UNRWA diserang IDF. Sebanyak 35 warga meninggal termasuk anak-anak pada Minggu, 26 Mei 2024. /Anadolu/

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Israel penjajah akan tetap melangsungkan 'perang' di Gaza hingga akhir tahun 2024 atau tujuh bulan ke depan. Hal ini disampaikan oleh Penasihat keamanan nasional Israel Penjajah, Tzachi Hanegbi.

Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran publik, Kan Israel, Hanegbi mengatakan pihaknya tak akan berhenti sampai menyaksikan Hamas hancur tak bersisa.

“Kami memperkirakan tujuh bulan lagi pertempuran, untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) yang lebih kecil," katanya dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 30 Mei 2024.

Baca Juga: Kia Carnival Facelift Resmi Diluncurkan di Indonesia: Tampil Lebih Modern dengan Varian Baru

Pernyataannya muncul ketika Israel mendapati pihaknya semakin 'dibenci' oleh masyarakat dunia. Hampir delapan bulan sejak genosida Gaza dimulai, usai serangan 7 Oktober 2024.

Gelagat Israel yang brutal dan tak mau mendengar kecaman internasional memicu 'pertengkaran' dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu dekat lainnya. Bahkan AS menyatakan kemarahannya atas jumlah korban sipil yang tewas di Palestina.

Hanegbi membela operasi Israel Penjajah di Rafah. Menurutnya, perbatasan Gaza dengan Mesir itu merupakan markas Hamas yang penting, sebab telah menjadi sarana penyelundupan senjata Hamas sejak tahun 2007, tepatnya sejak Hamas mulai memerintah Gaza.

Baca Juga: 9 Cara Mudah Mencegah Lonjakan Gula Darah Setelah Konsumsi Nasi ala dr Zaidul Akbar

“Setiap roket, setiap alat peledak, setiap tembakan yang ditembakkan ke Israel adalah karena perbatasan (Rafah) itu telah dilanggar,” katanya.

Pada Rabu, 29 Mei, juru bicara militer Israel Penjajah, Daniel Hagari mengatakan, tentara telah memperoleh kendali operasional atas Koridor Philadeplhi yang sempit, zona penyangga antara Mesir dan Gaza sebagai bagian dari perjanjian damai tahun 1979 antara Israel dan Mesir.

Dalam beberapa hari terakhir, pasukan kami telah mengambil kendali operasional Koridor Philadelphi,” katanya, dalam pidato yang disiarkan televisi.

Baca Juga: Pecinta Kopi Wajib Tahu, Ini 8 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula Bagi Tubuh Salah Satunya Bisa Bikin Awet Muda

Mesir telah menyatakan keprihatinan besar atas serangan Israel di Rafah, dan mengatakan hal itu mengancam perjanjian perdamaian.

Pernyataan Hanegbi menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Gaza dan peran apa yang akan dimainkan Israel di dalamnya. Sekutu utamanya, AS, telah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membuat visi pascaperang mengenai wilayah Palestina.

Namun, alih-alih demikian, serangan Israel di Rafah justru kian brutal. Pengeboman pada Minggu malam, 26 Mei 2024 telah menewaskan puluhan warga Palestina, padahal wilayah tersebut merupakan 'zona aman' untuk mendirikan tenda-tenda pengungsian.

Tank-tank Israel terus bergerak ke jantung kota Rafah meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICC) agar Israel mengakhiri serangannya di daerah tersebut. ***

Editor: Rina Sephtiari

Tags

Terkini

Terpopuler