Perang Dunia ke 3, Menlu Inggris Sebut Israel Bakal Serang Iran!! Hizbullah : Serangan Iran ke Israel Terukur

- 18 April 2024, 09:50 WIB
Menlu Inggris, David Cameron.
Menlu Inggris, David Cameron. /VALDRIN XHEMAJ/REUTERS

KLIKLUBUKLINGGAU.com – Pasca serangan secara langsung Iran terhadap Israel, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menyampaikan kalau Israel bakal membalas serangan Iran, dikutip dari Pikiran Rakyat.com, Kamis 18 April 2024.

Penyampaikan yang dilakukan oleh Menteri Laur Negeri Inggris ini, ketika ia melakukan kunjungan ke Isdrael pada Rabu 17 April 2024.

“Israel dengan tegas telah memutuskan untuk mengambil tindakan. Kami berharap tindakan ini dilakukan dengan meminimalkan peningkatan ketegangan,” katanya.

Selain itu, ia juga menyampaikan keinginan Inggris untuk melihat sanksi yang disinkronkan terhadap Iran oleh negara-negara demokrasi utama yang tergabung dalam G7, dan negara-negara itu akan berkumpul pekan ini di Italia.

Bahkan, ia menekankan untuk memberikan pesan yang tegas terhadap Iran dari G7, atas penyerangan drone dan rudal terhadap Israel.

Memang, sejumlah negara, termasuk Inggris, terus berusaha untuk mencegah peningkatan konflik yang lebih meluas di wilayah Timur Tengah usai serangan langsung pertama oleh Iran terhadap Israel.

Israel Pastikan Serang Balik Iran

Dikutip dari ANTARA, Duta Besar Israel untuk Jerman Ron Prosor pada Selasa, 16 April 2024 mengatakan bahwa Israel akan menanggapi serangan udara Iran akhir pekan lalu dengan menargetkan fasilitas militer Iran.

Tanggapan Israel akan diarahkan “terhadap instalasi militer para mullah dan ayatollah,” kata Ron Prosor kepada saluran televisi WELT TV.

"Kami harus bereaksi terhadapnya. Penting juga bagi kawasan ini bahwa pencegahan ini - termasuk di kawasan (Timur Tengah) ini - dibuat sangat jelas," katanya, seraya menambahkan bahwa Kabinet Perang Iran akan memutuskan kapan, di mana, dan bagaimana melakukannya.

Komentar tersebut muncul di tengah upaya diplomatik internasional untuk meredakan konflik antara Teheran dan Tel Aviv.

Iran Hanya Serang Pangkalan Militer Israel

Pasca serangan terhadap Israel, Iran melakukan komunikasi dengan sekutu utamanya di Lebanon, Hizbullah, kalau saat ini belum siap untuk berperang.
Kata Perwakilan Tinggi Uni Eropa (EU) untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell, dikutip dari ANTARA.

Bahkan, usai serangan itu mengaku diberitahu oleh Menteri Luar Negeri Iran Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian bahwa Teheran hanya menargetkan fasilitas militer.

"Itu membuat saya memahami bahwa ini adalah respons yang terkendali. Ketika Anda ingin menimbulkan kehancuran, Anda tidak perlu mengirimkan drone yang membutuhkan waktu enam jam untuk mendarat,” kata Borrell.

“Saat ini, baik Hizbullah maupun Iran tidak siap berperang," tutur dia, menambahkan.

Borrell menegaskan bahwa tujuan politik EU adalah untuk menghindari eskalasi konflik.

Dia mengatakan konflik regional di Timur Tengah tidak akan menguntungkan siapa pun, apalagi bagi warga di Jalur Gaza.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa EU tidak memiliki kekuatan lain selain diplomasi dan persatuan, meskipun beberapa negara anggota, termasuk Jerman, memiliki hubungan yang lebih baik dengan Israel.

“Amerika bisa menggunakan cara lain jika mereka mau, khususnya terkait transfer senjata mereka ke Israel. Mereka mengambil keputusan yang mengikat di masa lalu. Namun saat ini, saya rasa mereka tidak ingin menggunakan pengaruh yang mereka miliki,” kata Borrell.

Ia menyesali adanya “perpecahan yang nyata dan mendalam” di antara negara-negara Eropa mengenai konflik di Timur Tengah, dan mencatat bahwa beberapa negara, seperti Prancis, mengubah posisi dan mulai menyerukan gencatan senjata segera.

“Saya selalu berusaha menyampaikan posisi konsensus: Jika penghentian pasokan air, listrik, dan makanan bagi penduduk yang terkepung melanggar hukum internasional di Ukraina, maka hal yang sama juga terjadi di Gaza,” kata Borrell.

“Jika kami tidak menerima sikap universalis ini, kami dituduh menerapkan standar ganda," ujarnya.

Borrell juga mengatakan bahwa jika menyangkut perang di Ukraina, itu adalah soal ketidakseimbangan kekuatan.

“Rusia tidak perlu menang, cukup tidak kalah. Ukraina, pada bagiannya, harus menang untuk mengusir invasi,” kata dia.

Pada Sabtu (14/4), Iran melancarkan serangan udara ke Israel sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu.

Serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Namun, Israel menyebut hampir seluruh drone dan rudal balistik Iran berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel dan sekutunya yakni Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris.

Israel mengklaim serangan itu hanya mengenai salah satu pangkalan udara militernya, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius. ***

 

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: ANTARA Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah