KLIKLUBUKLINGGAU.com- Beberapa hari ini, terjadi gelombang panas yang melanda beberapa negara tetangga Indonesia, seperti Thailand, dengan suhu maksimum mencapai 52 derajat Celsius.
Di beberapa wilayah Indonesia sendiri, suhu udara maksimum mencapai di atas 36.5 derajat Celsius. Pada 21 April, suhu di Sumatra Utara mencapai 37.0 derajat Celsius, dan di Saumlaki, Maluku, suhu mencapai 37.8 derajat Celsius. Pada 23 April 2024, Palu, Sulawesi Tengah, mencatat suhu hingga 36.8 derajat Celsius.
Gelombang panas yang terjadi dapat membawa dampak berbahaya bagi kesehatan manusia terutama golongan rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.
Dampak Cuaca Panas pada Lansia
Dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo dr. Faisal Parlindungan Sp.PD mengatakan dampak yang sangat terasa di cuaca panas yakni dehidrasi.
"Dehidrasi ditandai dengan rasa haus, kulit terasa kering dan panas, keringat berlebih, pucat, rasa berdebar atau jantung berdetak lebih cepat, keram pada kaki atau perut, urine sedikit dan berwarna pekat yang jika tidak ditangani dapat mengakibatkan komplikasi seperti syok hipovolemik," jelas Faisal dikutip dari Antara, Sabtu 4 Mei 2024.
Selain itu pada kelompok rentan, cuaca panas juga bisa menyebabkan heatstroke atau serangan panas. Faisal menjelaskan heatstroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius. Gejalanya meliputi kebingungan, kejang, dan kehilangan kesadaran.
Baca Juga: Tragis!!! Bantu Turunkan Dongkrak, Seorang Pelajar SMP di Musi Rawas Terjepit Roda Truk
Paparan panas yang berkepanjangan pada orang yang rentan juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital, seperti jantung, ginjal, dan otak.