KLIKLUBUKLINGGAU.com - Abu Nawas merupakan Pujangga Arab yang terkenal cerdas dan cerdik dalam menghadapi segala permasalahan, ia hidup sezaman dengan Baginda Raja Harun Al Rasyid.
Bahkan Abu Nawas merupakan salah satu rakyat yang sangat dekatnya, di sisi lain Ia juga salah satu warga yang sering mendapatkan hukuman dari Baginda Raja.
Tetapi yang membuat Baginda Raja kesal Abu Nawas selalu saja bisa lolos dari hukuman. Karena kecerdikannya dan kali ini Abu Nawas kembali melakukan kesalahan.
Baca Juga: Pesona Bukit Cumbri di Wonogiri Bak Negeri Dogeng di Atas Awan
Abu Nawas ketahuan prajurit istana Tengah menenggak minuman keras dengan cepat para prajurit itu segera menangkap dan membawanya ke hadapan Baginda Raja Abu Nawas.
"Abu Nawas kelakuanmu masih saja tidak berubah selama ini, aku sudah baik hati sama kamu aku sengaja meloloskanmu dari hukuman karena kamu selalu berjanji tidak akan mengulangi. Tetapi kali ini sudah tidak bisa ditolerir. Apapun alasanmu kamu tetap akan saya hukum." cap Baginda Raja.
Sementara Abu Nawas hanya terdiam kepalanya tertunduk tak berani menatap.
Baca Juga: Trik Agar Pengajuan KUR BRI di Lubuklinggau Bisa Disetujui
"Kira-kira hukuman apa yang pantas diberikan supaya Abu Nawas kapok dengan perbuatannya." tanya Baginda Raja kepada penasehat istana.
Kemudian pada saat istana mengusulkan Bagaimana kalau Abu Nawas dihukum dengan cara minum air yang mendidih, ternyata usulan tersebut langsung diterima Baginda Raja.
Seketika Abu Nawas langsung pucat tubuhnya menjadi gemetaran. Karena sama saja ia akan dihukum mati.
Baca Juga: Pesona Candi Gebang, Situs Hindu Mungil di Sleman Bukti Peninggalan Dinasti Sanjaya
"Ampun Paduka hamba mohon keringanan hukuman minta Abu Nawas keputusanku sudah bulat Abu Nawas dan tak bisa ditawar-tawar lagi." balas Baginda Raja.
"Baiklah Paduka kalau itu memang sudah keputusan Paduka saya terima dengan berat hati. Tapi sebelum saya menjalani hukuman izinkan saya menemui istri dan anak-anak saya untuk berpamitan." ujar Abu Nawas.
Sejenak Baginda Raja terdiam ia heran dengan kata-kata Abu Nawas yang berpamitan.
"Maksudnya bagaimana Abu Nawas." tanya Baginda Raja heran.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Hari Ini Kamis 19 Oktober 2023: Anda Akan Bertemu Dengan Orang Penting Hari Ini
"Begini Paduka apabila air mendidih masuk ke dalam perut bukan hanya lidah dan bibir saja yang akan melepuh. Tapi semua organ tubuh di dalamnya juga ikut melepuh tidak menutup kemungkinan saya akan mati saat itu juga." jelas Abu Nawas.
Baginda Raja pun terkejut ia tak menyadari akan hal itu.
"Kasihan juga Abu Nawas tapi masa aku harus menarik kembali ucapanku itu tidak mungkin martabatku sebagai raja akan jatuh pikir Baginda Raja." pikirnya.
"Baiklah Abu Nawas saya penuhi permintaanmu, sekarang juga kamu pulang tapi besok kamu harus sudah ada di sini." titah Baginda Raja.
Abu Nawas pun lalu pamit pulang sesampainya di rumah Abu Nawas memberitahu istri dan anak-anaknya tentang hukuman yang akan ia jalani.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Hari Ini Kamis 19 Oktober 2023: Hal-hal Besar Ditunjukkan Didepan Karier Anda
"Mengapa Baginda Raja sekejam itu." kata istrinya tak terima.
"Sudahlah Wahai istriku bila memang ini sudah takdirku untuk mati aku harap kamu dan anak-anak mengikhlaskan kepergianku." tutur Abu Nawas.
Mereka lalu menangis sambil berpelukan erat, malam pun semakin larut Abu Nawas masih belum dapat memejamkan mata, ia terus meratapi nasib yang tengah dihadapinya.
Namun Ia terus mencari cara bagaimana supaya bisa lolos dari hukuman Baginda Raja, saat Abu Nawas sedang memutar otaknya tiba-tiba rasa lapar mulai menghinggap.
Baca Juga: Ini Cara Mengajukan KUR Bagi UMKM yang ada di Kota Lubuklinggau
"Wahai istriku adakah makanan yang tersisa untuk banyak."
"Abu Nawas aku sudah menyiapkan sop panas di atas meja tapi sepertinya sekarang sudah dingin." jawab sang istri.
Sudah dingin memangnya kapan kamu membuat sopnya banyak.
"Abu Nawas kembali tadi sewaktu habis Isya ini kan sudah tengah malam. Jadi wajar kalau sopnya sudah dingi." kata sang istriz
Menjelaskan saat itu terbesitlah di otak Abu Nawas akan ide yang cemerlang, tapi Abu Nawas sengaja tidak memberitahu istrinya sebab ia tidak ingin rencananya menjadi berantakan setelah menjelang pagi hari.
Abu Nawas mengumpulkan para tetangganya dan ia memberitahu mereka bahwa dirinya akan dihukum mati dan ia meminta agar para tetangganya ini ikut bersamanya ke istana.
Berita mengejutkan ini tentu saja membuat para tetangganya kaget, ia tak menyangka Baginda Raja bisa sekejam itu.
"Wahai Abu Nawas kamu kan dekat dengan Baginda Raja kenapa tidak meminta ampunan saja darinya."tanya merekaz
"Biarlah nasi sudah menjadi bubur Baginda Raja juga tidak akan mencabut ucapannya perang Abu Nawas. Maka berangkatlah Abu Nawas ke istana dengan didampingi keluarga dan para tetangganya.
Melihat kedatangan Abu Nawas bersama orang banyak Baginda Raja pun bertanya.
"Hai Abu Nawas kenapa kau bawa orang banyak sekali. Apakah kamu hendak melawanku." kata Baginda.
"Dengan ekspresi wajah sedihnya Abu Nawas menjawab ampun Paduka. Paduka jangan salah paham mereka semua adalah tetanggaku Paduka. Mereka ingin melepas kepergianku." kata Abu Nawas.
Baginda Raja pun akhirnya tidak keberatan akan hal itu.
"Baiklah Abu Nawas. Apakah kamu sudah siap menjalani hukuman." tanya Baginda Raja.
"Saya siap Paduka silahkan bawa kemari air mendidihnya." balas Abu Nawas.
Lalu beberapa prajurit istana membawakan bejana yang berisi air mendidih ke hadapan Abu Nawas.
"Sekarang kamu minum air mendidih itu Abu Nawas." kata Baginda Raja.
"Siap Paduka yang mulia. Tapi sebelumnya ijinkan hamba meminta maaf dan berpamitan kepada keluarga hamba dan para tetangga minta.
" Abu Nawas Oh ya silahkan." ucap Baginda Raja.
Abu Nawas pun menghampiri istri dan anak-anaknya suara tangis istri dan anak-anak Abu Nawas pun pecah orang-orang yang hadir pun ikut bersedih.
Baca Juga: 4 Tempat Camping Terpopuler di Gorontalo Bak Negeri di Atas Dongeng
Tak terasa air mata Baginda Raja juga ikut menetes sebenarnya Baginda Raja tidak tega tapi ia tak mungkin membatalkan hukuman karena banyaknya tetangga yang ikut hadir tentu saja memakan waktu lama.
Hingga tak terasa air mendidih yang ada di dalam bejana menjadi dingin. Setelah Abu Nawas selesai berpamitan ia segera mengambil air di bejana dan meminumnya sampai habis.
Tentu saja Abu Nawas tidak mengalami sesuatu apapun. Sebab air yang ada di dalam bejana sudah menjadi dingin.
"Paduka yang mulia saya sudah menjalani hukuman izinkan hamba pulang." minta Abu Nawas.
Melihat hal itu Baginda Raja menjadi bengong hanya Abu Nawas.
"Bukankah saya menyuruhmu untuk meminum airnya mendidih." tanya Baginda Rajaz
"Bener Paduka tapi air di bejana itu kan tadinya mendidih jangan salahkan hamba kalau air itu menjadi dingin, hamba hanya melakukan apa yang seharusnya hamba lakukan." jawab Abu Nawas.
Dengan kecantikannya inilah Abu Nawas kembali lolos dari hukuman maut. Ia pun dibolehkan pulang oleh Baginda Raja bersama anak istri dan para tetangganya. *** (Bella Martha Anggelleta).