Bolehkah Mandi Wajib saat Puasa Ramadhan? Begini Hukum Puasa Tanpa Mandi Junub

- 27 Maret 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi mandi junub saat Ramadhan.
Ilustrasi mandi junub saat Ramadhan. /Pixabay/tookapic

KLIKLUBUKLINGGAU.com-Mandi besar wajib dilakukan untuk bersuci dari hadas besar. Penyebab hadas besar itu di antaranya, haid, nifas, berhubungan intim, keluar mani (sperma) karena berbagai sebab.

Pada bulan Ramadhan, mandi wajib dilakukan pada malam hari. Namun ada kalanya karena berbagai faktor misalnya karena ketidaktahuan, atau karena keteledoran, mandi wajib baru dilaksanakan pagi atau siang hari saat seseorang sudah berpuasa.

Lalu bagaimana hukum mandi wajib saat puasa Ramadhan? Apakah puasanya sah, bagaimana pandangannya secara akhlak?

Baca Juga: Siap-siap Pecinta K-Pop, Red Velvet Akan Gelar Konser di Indonesia Mei 2023

Perlu menjadi kita ketahui bahwa mandi wajib merupakan persyaratan untuk melakukan ibadah shalat dan sejumlah ibadah lainnya. Jika seseorang belum terbebas dari hadas besar, maka ibadahnya tidak sah.

Jika seseorang mandi wajib saat puasa, artinya ada yang ditinggalkannya. Misalnya, shalat subuh. Padahal meninggalkan shalat fardhu secara sengaja hukumnya adalah dosa besar.

Beda kasusnya jika seseorang tertidur hingga siang usai sahur. Misalnya meninggalkan shalat subuh karena tertidur sehingga ada unsur rukhsyah (keringan). Hanya saja dia mesti mengqadhanya.

Baca Juga: Drawing Piala Dunia U-20 di Bali Batal, Sepak Bola Indonesia Terancam 9 Sanksi Berat

Karena itu, wajib hukumnya seseorang segera mandi wajib demi menycikan hadas besar agar tidak meninggalkan ibadah wajib shalat 5 waktu.

Puasa Tetap Sah Tanpa Mandi Junub, tapi...


Perlu kita diketahui bersama suci dari hadas besar bukanlah syarat sah berpuasa, sebagaimana suci dari hadas kecil. Ini berbeda dengan syarat sah shalat atau thawaf di ka’bah. Orang yang hendak shalat atau thawaf, harus suci dari hadas besar maupun kecil.

Hanya saja, hadas besar bisa membatalkan puasa. Misalnya di tengah puasa seseorang keluar mani secara sengaja, berhubungan intim, haid, atau nifas. Maka puasanya tidak bisa dilanjutkan.

Baca Juga: Drawing Piala Dunia U-20 di Bali Batal, Sepak Bola Indonesia Terancam 9 Sanksi Berat

Ini berbeda kasusnya dengan orang yang junub dan belum mandi hingga subuh. Dia tidak perlu khawatir karena semacam ini tidaklah mempengaruhi puasanya. Dalil pokok masalah ini adalah hadis dari Aisyah dan Ummu Salamah radhiallahu ‘anhuma; mereka menceritakan,

‎كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya. Kemudian, beliau mandi dan berpuasa.” (HR. Bukhari 1926 dan Turmudzi 779).

At-Tumudzi setelah menyebutkan hadis ini, beliau mengatakan,

‎وَالعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ العِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَغَيْرِهِمْ، وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ، وَإِسْحَاقَ

Baca Juga: Jadi Pembalap Tertua di Formula 1 2023! Ini Profil Fernando Alonso

Inilah yang dipahami oleh mayoritas ulama di kalangan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang lainnya. Dan ini merupakan pendapat Sufyan At-Tsauri, As-Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq bin Rahuyah. (Sunan At-Turmudzi, 3/140).

Jadi. seseorang tetap sah berpuasa meski tidak mandi wajib di pagi hari sebelum subuh. Begitu pula mandi wajib yang dilakukan saat puasa diperbolehkan dan tidak menyebabkan puasa batal.

Bolehkah Sahur dalam Kondisi Junub?

Ketika ada orang junub bangun tidur di penghujung malam ia berada dalam keadaan harus memilih antara mandi dan sahur, apa yang harus didahulukan?

Baca Juga: Mobil SUV Besar Dengan 9-Seater! MegaRexx Ford F-250 Svn

Dari penjelasan di atas, kita punya kesimpulan bahwa mandi junub tidak harus dilakukan sebelum subuh. Orang boleh mandi junub setelah subuh, dan puasanya tetap sah.
Sementara sahur batas terakhirnya adalah subuh. Seseorang tidak boleh sahur setelah masuk waktu subuh.

Dengan menimbang hal ini, seseorang memungkinkan untuk menunda mandi dan tidak mungkin menunda sahur. Karena itu, yang mungkin dia lakukan adalah mendahulukan sahur dan menunda mandi.


Hanya saja, sebelum makan sahur, dianjurkan agar berwudhu terlebih dahulu. Sebagaimana keterangan dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,

Baca Juga: Mobil SUV Besar Dengan 9-Seater! MegaRexx Ford F-250 Svn

‎كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا كان جنبا فأراد أن يأكل أو ينام توضأ وضوءه للصلا

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada dalam kondisi junub, kemudian beliau ingin makan atau tidur, beliau berwudhu sebagaimana wudhu ketika hendak shalat.” (H.r. Muslim, 305).

Namun begitu, seperti menjadi catatan di atas, jangan sampai kondisi junub ketika puasa membuat Anda meninggalkan sholat subuh, disebabkan malas mandi.
Karena meninggalkan sholat adalah dosa yang sangat besar. Sebelum sholat, mandi wajib dulu. Sebab, ini syarat sah shalat. Allah berfirman,

‎وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

“Jika kalian dalam keadaan junub, bersucilah..” (QS. Al-Maidah: 6) * (Bella Martha Anggelleta).

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x