Berikut Makna Idul Adha bagi Umat Islam dan Sejarah Singkat Hari Raya Kurban, Simak Penjelasannya

- 30 Juni 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi shalat idul Adha, Warga Muhammadiyah Bandung Gelar Shalat Idul Adha 2023, Cek disini daftar 26 Lokasinya
Ilustrasi shalat idul Adha, Warga Muhammadiyah Bandung Gelar Shalat Idul Adha 2023, Cek disini daftar 26 Lokasinya /Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani//

Lalu dijawab oleh Nabi Ibrahim AS :

“Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”

Maka, Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya Ismail yang kala itu masih berusia 7 tahun.

Anak yang elok rupawan, sehat lagi cekatan ini, supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri.

Baca Juga: Pesona Laut Biru Dengan Spot Foto Instagrameble di Pantai Gesing Gunungkidul Bikin Liburan Tak Terlupakan

Peristiwa yang menjadi sejarah Idul Adha itu dinyatakan dalam Al-Qur’an :

‎قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnay aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Aa-saffat: 102).

Nabi Ibrahim memantapkan niatnya. Nabi Ismail pasrah, seperti ayahnya yang telah tawakkal.
Sedetik setelah pisau nyaris digerakkan. Tiba-tiba posisi Nabi Ismail tersebut diganti dengan domba yang diturunkan dari langit oleh Allah.

Allah telah meridloi kedua ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka.

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Youtube Ceramah 1 Menit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah