"Tentu saja untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala," jawab saudagar kaya tersebut.
"Jika kau buat untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka jangan kau tulis namamu di pintu masjid," balas Abu Nawas.
Baca Juga: Di Yogyakarta Tapi Rasa Bali! Pesona Eksotis Pantai Ngobaran, Gunungkidul
"Mengapa tidak boleh? Orang-orang harus tahu siapa yang membangun masjid ini," kata saudagar kaya mulai emosi.
"Jika demikian, pakailah namaku," ujar Abu Nawas menantang.
Tentu saja permintaan Abu Nawas ditolak mentah-mentah. "Aku tidak mau. Enak saja, aku yang membangunnya," protes saudagar kaya itu.
Baca Juga: Disebut Paris Van Java! Inilah Sejarahnya Wisata Kota Bandung Mengemban Gelar Paris Van java
"Kau membangun masjid untuk ketenaran diri, maka kau telah kehilangan pahalamu," tutur Abu Nawas.
Saudara kaya itu pun terdiam, mulai tersadar akan perbuatannya tadi. Lalu ia berkata kepada warga, "Apa pun yang dikatakan Abu Nawas tulislah."
Saat pintu masjid akan ditulis dengan nama Abu Nawas, dirinya langsung mencegah.