Bak di Istana Negara, Para Warga Binaan Lapas Narkoba Muara Beliti Upacara Pakai Baju Adat

- 17 Agustus 2022, 16:06 WIB
Terlihat pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan ke 77 di Lapas Narkoba Muara Beliti para petugas dan warga binaan kenakan pakaian adat
Terlihat pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan ke 77 di Lapas Narkoba Muara Beliti para petugas dan warga binaan kenakan pakaian adat /

Kliklubuklinggau.com- Tak mau kalah dengan upacara pengibaran bendera di Istana Negara, yang mengenakan pakaian adat.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, juga melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 mengunakan pakaian adat.

Bukan hanya petugas Lapas, para warga binaan yang mengikuti upacara juga memakai pakaian adat Nusantara.

Bertindak sebagai pembina upacara, Suradi membacakan sambutan Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly. Dalam sambutannya, Yasonna menyampaikan rassa syukur karena tahun ini dapat melaksanakan upacara peringatan secara langsung dan serentak di seluruh Nusantara. Melalui kebersamaan, kita dapat saling menguatkan sehingga mampu untuk “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.”

Menteri Yasonna juga menyampaikan pada tahun ini, warga binaan yang mendapat remisi di seluruh Indonesia sebanyak 168.916 orang yang terdiri dari yangterdiri dari 166.191 orang narapidana mendapatkan remisi umum I dan 2.725 orang narapidana rnendapatkan remisi umum II atau langsung bebas.

Hal ini sebagai bentuk penghargaan kepada WBP yang telah mengikuti program pembinaan dengan baik serta telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan.

Dalam upacara ini juga, Lapas Narkotika Muara Beliti menyematkan penghargaan Satyalancana Karya Satya X tahun masa pengabdian.

Tiga orang pegawai itu adalah Suhartono, Dwi Andoyo dan Denny Arisandi. Penyematan ini dilakukan langsung oleh pembina upacara, Suradi saat upacara berlangsung.

Sementara, Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Rudik Erminanto saat dikonfirmasi usai mengikuti upacara pengibaran bendera di Kantor Bupati Mura mengungkapkan momentum hari kemerdekaan ini sebagai bentuk rasa persatuan antar suku bangsa.

“Upacara dilaksanakan dengan memakai baju adat tradisional daerah, dengan berbagai macam baju adat yang dipakai, kita harus tahu bahwa Indonesia ini adalah bangsa yang besar, berbagai suku bangsa dari Sabang sampai Merauke, maka junjunglah rasa persaudaraan satu sama lain” tegas Rudik. *** (01)

Editor: Aan Sangkutiyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah