Umat Muslim Dianjurkan Melaksanakan Salat Gerhana Bulan, Simak Niat dan Tata Cara Salatnya

8 November 2022, 15:35 WIB
Dirjen Binmas Islam Kemenag menganjurkan umat Islam untuk mengerjakan sholat khusuf berjamaah atau sholat gerhana bulan di masjid. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin menganjurkan seluruh muslim untuk melaksanakan salat gerhana atau salat khusuf saat fenomena gerhana bulan total terjadi di Indonesia, Selasa 8 November 2022.

Bahkan Ditjen Bimas Islam telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil Kemenag agar melaksanakan salat gerhana bulan disesuaikan dengan kondisi dan situasi wilayahnya masing-masing.

Tak hanya menginstruksikan salat gerhana bulan, Kamaruddin juga mengimbau agar masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya.

"Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," katanya dikutip dari laman Kemenag, Selasa 8 November 2022.

Gerhana Bulan Total terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada di garis yang sama sehingga seluruh bayangan bumi jatuh menutupi bulan.

Pada waktu itu, bulan akan terlihat berwarna merah atau biasa dikenal dengan sebutan Blood Moon.

Bagi umat muslim, disunnahkan untuk melaksanakan salat gerhana atau salah khusuf saat fenomena tersebut terjadi.

Salat gerhana dilaksanakan sebanyak 2 rakaat. Ibadah tersebut dilaksanakan saat gerhana sedang berlangsung. 

Gerhana bulan total akan terjadi sekitar 6 jam mulai dari pukul 15.00 hingga 21.00 WIB.

Berikut  tata cara salat gerhana bulan, dilansir dari situs Kemenag.

1. Berniat di dalam hati, berikut bacaannya.

   أُصَلِّيْ سُنَّةً لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Usholli sunnata likhsusufil qamari imaman / ma’muman lillahi ta’ala

2. Takbiratul ihram, sebagaimana saat melaksanakan salat biasa;

3. Membaca doa iftitah;

4. Membaca surat Al Fatihah;

5. Membaca surat, disarankan yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih);

6. Ruku’ sambil memanjangkannya;

7. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

8. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

9. Ruku' kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya;

10. Bangkit dari ruku’ (i’tidal);

11. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

11. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

12. Salam

Setelah salat gerhana, jangan langsung bubar, imam akan menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.***

 

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler