Rusia Mundur Dari Perjanjian Nuklir Dunia, Pengamat : Bahaya!

- 22 Februari 2023, 18:07 WIB
Vladimir Putin /Presiden Rusia
Vladimir Putin /Presiden Rusia /Tangkapan layar Instagram / vladimir.putin_offical/Presiden Rusia/


KLIKLUBUKLINGGAU.com – Presiden Rusia Vladamir Putin mengumumkan Pada Selasa 21 Februari 2023 bahwa Moskow Ibu Kota Rusia menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian nuklir dengan Amerika Serikat.

Dalam sebuah Pidato kenegaraan Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan penangguhan perjanjian nuklir dunia, New START (Strategic Arms Reduction Treaty) di tengah kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Kyiv.

Putin mengatakan alasannya mengenai penangguhan itu karena semakin membahayakan pilar kendali senjata terakhir yang tersisa di antara Rusia dan Amerika Serikat, pasalnya kedua negara itu memegang hampir 90% hulu ledak nuklir dunia yang dapat menghancurkan bumi berkali-kali.

Baca Juga: Mengenal Kode Etik Polri, Sidang yang dijalani Eliezer

Melansir dari TASS (Agensi berita Rusia) Pada Rabu 22 Februari 2023. Juru Bicara Vyacheslav Volodin menyampaikan kepada wartawan bahwa Presiden Rusia Putin telah mengajukan kepada Duma Kekaisaran mengenai rancangan undang-undang federal yang berisi tentang penangguhan partisipasi Federal Rusia dalam perjanjian antara Federasi Rusia dan Amerika Serikat, perjanjian itu mengenai tindakan pengurangan lebih lanjut dan pembatasan serangan strategis.

Dalam wawancaranya, Volodin menambahkan bahwa Duma Kekaisaran atau Majelis Rendah Parlemen Rusia akan mempertimbangkan RUU penangguhan partisipasi Rusia dalam sidang paripurna. Sebelumnya Putin juga menyampaikan akan melakukan diskusi lebih lanjut setelah Rusia mendapatkan klarifikasi tentang persenjataan kekuatan nuklir NATO – Inggris Raya dan Prancis yang akan dihitung dalam potensi nuklir AS.

Mengenai Penangguhan partisipasi dalam perjanjian nuklir dunia yang dilakukan Rusia, pengamat menilai bahwa hal itu berbahaya karena akan meningkatkan risiko perlombaan senjata baru tidak terlepas dari perang yang terjadi di Ukraina.

Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Pada Aries Hari Ini, Rabu 22 Februari 2023

Hal ini juga akan memacu negara lain untuk terus memperkuat persenjataan nuklir mereka.
Melansir dari Reuters Pada Rabu 22 Februari 2023, Seorang Direktur Strategi (Teknologi dan Pengendalian Senjata) William Alberque mengatakan :

"Perjanjian itu secara efektif membatasi jumlah hulu ledak per rudal yang dapat disebarkan oleh kedua belah pihak sehingga menghindari kehancuran akibat melipatgandakan jumlah hulu ledak beberapa kali lipat. Kedua belah pihak dapat segera beralih dari 1.550 hulu ledak strategis menjadi 4.000, dalam semalam”.

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x