Ahli Geologi: Batuan Gunung Padang Berasal dari Vulkanik Gunung Purba Karyamukti dan Sesar Cimandiri

- 22 Oktober 2023, 18:30 WIB
Batu Gamelan Gunung Padang Cianjur, Jawa Barat.***
Batu Gamelan Gunung Padang Cianjur, Jawa Barat.*** /Kabar Cirebon/Foto Channel Youtube Youtuberkotamenggala/

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Sejak ditemukan masyarakat sekitar pada tahun 1970, Gunung Padang masih banyak menyimpan misteri. Banyak yang bertanya-tanya siapa yang membangun peradaban seperti layaknya piramida.

Hal yang menarik dari situs megalitikum ini ialah kawasannya yang berada di ketinggian dan terdapat banyak batu kuno.

Tahun 2015, dua peneliti dari Pusat Survei Geologi Kementerian ESDM dan Teknik Geologi Universitas Trisakti, Jakarta, mengkaji kawasan Gunung Padang.

Baca Juga: Ada Taman Hiburan Terbesar di Sumut, Ini 3 Wisata Rekreasi Terpopuler di Berastagi Punya Pemandangan Indah

Gunung Padang sebenarnya berada di lokasi gunung api purba Karyamukti yang pernah erupsi di masa lampau. Sisa letusan itu bisa ditemukan di sekitar situs, dan dijadikan sebagai pembangunan punden berundak oleh peradaban kuno.

Penelitian mereka dipublikasikan di Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral berjudul "Geologi Gunung Padang dan Sekitarnya, Kabupaten Cianjur-Jawa Barat".

"Di dalam peta geologi lembar Cianjur, Sujatmiko (penelitian lain) mengelompokkan batuan gunung api di daerah Gunung Padang dan sekitarnya dengan nama breksi tufan, lava, batu pasir, konglomerat, berkomposisi basal—andesit dan berumur Pliosen," tulis Sutikno Bronto dan Billy S. Langi. Pliosen sendiri, menurut kalender geologi, adalah periode yang berlangsung sekitar 5,5 juta sampai sekitar 2 juta tahun yang lalu.

"Sementara itu struktur geologi yang sangat menonjol di kawasan Gunung Padang ini adalah sesar aktif Cimandiri," lanjut mereka.

Baca Juga: Penuh Misteri, Ini 5 Batuan Situs Gunung Padang Punya Makna Tersendiri , Salah Satunya Bersuara Bak Gamelan

Kedua peneliti pun memantau pemetaan geologi batuan Gunung Padang dan sekitarnya. Sutikno dan Billy menjelaskan, ada enam satuan batuan di sana.

Salah satu di antaranya adalah satuan batuan intrusi atau batuan beku yang telah menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi andesit di puncak Gunung Padang.

"Kumpulan batu kolom tersebut sudah ditata orang pada masa lalu sebagai punden berundak (sekalipun kemudian terbengkalai) dan sekarang telah dirawat kembali dijadikan situs megalitik Gunung padang," tulis mereka.

Baca Juga: Ditemukan Gerbang Buatan Manusia di Gunung Padang, Bukti Teknologi Canggih Masa Peradaban Semakin Kuat

Pada jenis batuan andesit ini ada yang tidak memiliki tanda-tanda dibuat oleh manusia. Sisi kolomnya retak dan terbelah secara alamiah.

Sutikno dan Billy menyimpulkan, Gunung Padang dan sekitarnya merupakan bagian dari Gunung api purba Karyamukti. Hasil sisa aktivitasnya membentuk satuan breksi gunung api, batuan yang salah satunya dipakai sebagai pembentuk situs oleh peradaban megalitik.

Banyak batuan bawah tanah pada akhirnya terangkat ke permukaan akibat proses geologis dari Sesar Cimandiri. Hasilnya begitu berserakan di permukaan, sampai akhirnya manusia mulai menatanya sebagai tempat pemujaan mereka.***

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: nationalgeographic.grid.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah