KLIKLUBUKLINGGAU.com- Konflik Iran-Israel Penjajah makin memanas sehingga memicu eskalasi di Timur Tengah. Terbaru, Israel Penjajah diduga menyerang kawasan dekat markas nuklir milik Iran Jumat, 19 April 2024 pagi waktu setempat.
Akibat dari ledakan tersebut, Iran tak segan-segan memberi peringatan keras untuk Israel Penjajah.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menyebut Iran akan merespons dengan maksimal jika Israel Penjajah berulah. Sebaliknya, Iran tidak akan melakukan reaksi baru jika Israel Penjajah tak bikin ulah. Apalagi menyerang Iran dengan sekutu mereka.
Baca Juga: Simak Destinasi Wisata dengan Pemandangan Indah Berikut Ini! Percantik Liburan Anda di Bukit Tambun
“Selama tidak ada petualangan baru Israel yang bertentangan dengan kepentingan kami, maka kami tidak akan mendapat reaksi baru. Jika Israel mengambil tindakan tegas terhadap negara saya dan hal ini terbukti pada kami, tanggapan kami akan segera dan maksimal,” katanya.
Hossein menanggapi serangan drone Israel Penjajah pada Jumat pagi, dengan sangat santai. Hossein menilai hal itu bukan sebuah serangan.
“Mereka lebih seperti mainan yang dimainkan anak-anak kita, bukan drone,” ucap Hossein berseloroh.
Baca Juga: Google Memecat 28 Karyawan yang Protes Membela Palestina dan Menolak Menghentikan Proyek Nimbus untuk Israel
Dunia mendesak deeskalasi
Setelah Amerika Serikat (AS) mengamini bahwa Israel Penjajah melakukan operasi militer terhadap Iran, warga dunia menuntut adanya deeskalasi. Apalagi Iran tak akan tinggal diam jika Israel Penjajah berulah.
Namun ledakan di langit kota Isfahan dan Tabriz pada Jumat, 19 April 2024 dianggap remeh oleh Iran. Tentu saja Israel Penjajah tak mau buka suara apalagi mengakui tindakan mereka.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Oman menyatakan kutukan mereka atas serangan Israel penjajah di Iran. Oman mengutuk dan mengecam serangan militer dari Israel Penjajah ke wilayah tersebut.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Kumpulkan Kader PSI Untuk Pertahankan Eksistensi Rumah Juang dan Dukung Program Jokowi
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Mesir merasa sangat prihatin dengan meningkatnya konflik Israel Penjajah-Iran tersebut. Mesir hanya memperingatkan konsekuensi meluasnya konflik.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri Turki mengimbau semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang memicu eskalasi di Timur Tengah. Turki juga menyatakan prioritas masyarakat dunia adalah untuk menghentikan pembantaian di Gaza, Palestina.
Yordania juga ikut memperingatkan Israel Penjajah-Iran bahwa tindakan saling balas hanya akan memicu eskalasi regional. Sedangkan Hamas menyerukan skala keterlibatan melawan pendudukan Israel Penjajah di perluas. Hal itu sebagai respons terhadap perang genosida di Gaza. ***