KLIKLUBUKLINGGAU.com - Kini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bersoalan klarifikasi terkait kasus bayi laki-laki berinisial MKA di Kota Sukabumi, Provibsi Jawa Barat, yang dilaporkan meninggal usai menjalani program vaksinasi.
Dengan Kkejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami bayi berusia 2 bulan 28 itu terjadi beberapa jam setelah mendapatkan imunisasi, dengan empat jenis vaksin. Vaksin yang diberikan kepada sang bayi berjenis Bacille Calmette-Guerin (BCG).
Untuk penyakit tuberkulosis (TB), Difteri-Pertusis-Tetanus-Hepatitis B-Haemophilus Influenzae Type B (DPT-HB-Hib), Polio tetes, dan Rotavirus untuk pencegahan diare. Lalu, dari hasil investigasi yang dilakukan Komite Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat dan Pokja KIPI Kota Sukabumi bersama Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.
Baca Juga: Kapan Hasil Final Rekrutmen Bersama BUMN 2024 Diumumkan? Cek Jadwalnya di Sini
Sehingga bayi itu lahir dengan bantuan bidan dan sudah mendapatkan vitamin K juga vaksin hepatitis B. Tetapi setelah lahir bayi yang berusia hampir 3 bulan ini tidak pernah dibawa ke Puskesmas. Ternyata baru kembali dibawa oleh orangtuanya.
Pada saat berusia 2 bulan 28 hari ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi. Imunisasi yang diberikan tenaga kesehatan terhadap bayi MKA ini merupakan imunisasi ganda, yaitu pemberian vaksin lebih dari satu jenis vaksin dalam sekali kunjungan.
Pemberian imunisasi dengan 4 jenis vaksin (BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Rotavirus) itu dilakukan untuk melengkapi status imunisasinya, dan mengejar imunisasi yang belum didapatkan. Pada saat di Posyandu.
Terdapat 18 anak yang mendapatkan imunisasi pada hari tersebut dan ada 3 anak yang mendapatkan empat jenis vaksin sama seperti bayi MKA. Kondisi mereka pada saat ini pun sehat. Setelah menerima imunisasi, bayi MKA pulang ke rumah.