NasDem dan PKB Bakal Jadi Gelombang Pertama Gabung Koalisi Prabowo, PDIP Potensial di Gelombang Kedua

25 April 2024, 17:40 WIB
NasDem dan PKB Bakal Jadi Gelombang Pertama Gabung Koalisi Prabowo, PDIP Potensial di Gelombang Kedua. /Foto: ist/

KLIKLUBUKLINGGAU.com - Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, Igor, menyampaikan bahwa Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi partai politik pertama yang bergabung dalam gelombang awal Koalisi Indonesia Maju (KIM) setelah KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024.

Igor mengungkapkan bahwa pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sedang berupaya memperluas koalisi untuk kabinet pemerintahan mereka yang akan datang. Hal ini mengindikasikan bahwa kubu tersebut akan aktif dalam politik rekonsiliasi.

"Dapat diibaratkan seperti penerimaan mahasiswa baru, ada gelombang pertama dan kedua," ujar Igor.

Baca Juga: Surya Paloh Kunjungi Kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara

Setelah NasDem dan PKB, Igor menyatakan bahwa PDIP kemungkinan akan bergabung dalam gelombang kedua.

Namun, dia menyoroti bahwa partai berlambang banteng tersebut belum bergabung karena masih terlibat dalam gugatan Pilpres 2024 di Pengadilan Tata Usaha Negara.

Igor juga menilai upaya Prabowo-Gibran dalam membentuk koalisi besar sebagai langkah antisipasi terhadap dampak geopolitik dan untuk menunaikan janji-janji politik mereka selama kampanye.

Selain itu, kedatangan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ke Gedung KPU pada saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024 menjadi sinyal rekonsiliasi.

Baca Juga: 5 Tokoh yang Bakal Maju di Pilkada Lubuklinggau Ini, Menyambangi Kediaman H Sulaiman Kohar

Igor menyebut bahwa kemungkinan besar kedua tokoh tersebut akan diajak untuk bergabung dalam pemerintahan berikutnya, mirip dengan apa yang dilakukan Prabowo pada Pilpres 2019 dengan bertemu Joko Widodo setelah perhelatan politik selesai.

"Istilahnya, potensi keduanya untuk masuk kabinet cukup besar. Mungkin Muhaimin lebih disorot, karena persetujuan dari Surya Paloh akan menjadi faktor penentu," jelas Igor. ***

Editor: Firmansyah Ababil

Tags

Terkini

Terpopuler