Musli Umar Sebut Kalau Cawapres Harus Punya Basis Massa yang Besar

- 4 September 2023, 11:04 WIB
Pasangan Capres-cawapres, Anis-Cak Imin pada Pemilu 2024
Pasangan Capres-cawapres, Anis-Cak Imin pada Pemilu 2024 /MARAWATALK/ Willy Adryan P /

KLIKLUBUKLINGGAU.com - Akibat memilih Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres mendampingi Anies Baswedan. Partai NasDem dan Anies Baswedan disebut oleh Partai Demokrat sebagai penghianat.

Pasalnya, Partai Demokrat sudah memiliki  nama sendiri untuk dicalonkan sebagai Cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan, yakni Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

Namun, setelah sekian lama menjadi koalisi dalam pengusungan Anies Baswedan, koalisi dikatakan Partai Demokrat pecah ketika Muhaimin Iskandar dipasangkan dengan Anies Baswedan oleh Partai NasDem dan PKB.

Menanggapi hal itu, Musni Umar yang merupakan sosiolog angkap bicara, menurut dia dinamika yang terjadi akibat diberlakukannya presidential threshold.

"Saya menyaksikan dinamika politik yang begitu tinggi menjelang pencalonan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2024, dan ini terjadi karena adanya presidential threshold 20 persen, kalau saja tidak ada ini maka AHY bisa jadi calon presiden, Muhaimin Iskandar bisa jadi calon presiden, Anies bisa jadi calon presiden. Begitu pula Prabowo, Airlangga dan lain-lain, jadi banyak calon presiden," ungkapnya dalam Youtube Musni Umar pada Jumat, 1 September 2023.

"Tetapi dengan adanya pembatasan bahwa yang boleh menjadi calon presiden dan calon wakil presiden, mana kala didukung oleh 20 persen perolehan suara DPR RI dan jika tidak salah 25 persen dari jumlah suara dalam Pemilu 2019 dan masalah ini yang menjadi persoalan sekarang ini ketika antara satu dengan yang lain saling berebut, saling menyandera, kemudian menimbulkan satu persoalan yang tidak mudah hingga Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digagas, dibentuk dengan tiga partai, yaitu partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia keputusan dari Surya Paloh yang lebih memilih Muhaimin Iskandar ketimbang AHY, karena Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama (NU) dan NU miliki basis massa yang besar.

"Inilah yang kemudian ada dinamika politik, tentu melihat peluang-peluang bagaimana memenangkan pertarungan ini (Pilpres 2024). Nah, untuk memenangkan pertarungan tidak hanya Calon Presiden, tapi juga Calon Wakil Presiden harus bisa memberikan kontribusi yang besar dalam rangka pemenangan pemilihan presiden 2024," ungkapnya.

"Nah pada tataran inilah mungkin Surya Paloh melihat bahwa dari kalangan Nahdiyin, setidaknya Partai Kebangkitan Bangsa perlu ditarik ke dalam Koalisi Perubahan untuk memenangkan pertarungan," jelasnya.

Halaman:

Editor: Aan Sangkutiyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x