Haidar Alwi: Penolakan Hasil Pemilu Sama Saja dengan Melawan Kehendak Rakyat

- 26 Februari 2024, 18:45 WIB
Sandri Rimanama Sekjen Aliansi Relawan Gibran (Kiri) dan Dewan Pembina Aliansi Relawan Gibran Haidar Alwi (Kanan)
Sandri Rimanama Sekjen Aliansi Relawan Gibran (Kiri) dan Dewan Pembina Aliansi Relawan Gibran Haidar Alwi (Kanan) /ARAHKATA/Ahyar

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Pemilu 2024 telah dilaksanakan sejak 14 Februari 2024 dengan hasil suara yang paling tinggi sampai saat ini diraih oleh pasangan Prabowo-Gibran.

Namun hasil yang diraih oleh pasangan tersebut dianggap ada kecurangan oleh kubu partai pengusung Anies dan Ganjar.

Baca Juga: Destinasi Wisata Air Terjun Jumog! Surga Tersembunyi di Karanganyar yang Menawarkan Pengalaman Tak Terlupakan

Terkait hal tersebut, pendiri Haidar Alwi Institute R. Haidar Alwi mengatakan bahwa tuduhan terkait kecurangan pemilu serta penolakan terhadap hasil pemilu sama dengan melawan kehendak rakyat, demokrasi, dan konstitusi.

"Tuduhan pemilu curang dan penolakan terhadap hasil pemilu sama saja dengan melawan kehendak rakyat, melawan demokrasi, dan melawan konstitusi. Siapa pun yang melawan kehendak rakyat akan berhadapan dengan rakyat itu sendiri," kata Haidar dikutip dari Antara, 26 Februari 2024.

Haidar merasa Pemilu 2024 berlangsung baik. Berdasarkan hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), kata dia, tingkat kepuasan publik terhadap penyelenggaraan pemilu mencapai 83,6 persen dan sebanyak 76,4 persen menyatakan pemilu telah berlangsung jurdil.

Baca Juga: Cawapres Mahfud MD Ditegur Netizen karena Unggahan Video Tak Bisa Bedakan Lebah Madu dan Tawon

"Artinya, upaya-upaya mendelegitimasi pemilu dengan berbagai narasi, baik menjelang maupun sesudah pemilu, bukanlah kehendak mayoritas rakyat Indonesia, melainkan keinginan segelintir elite politik yang haus kekuasaan," jelasnya.

Sebab itu, Haidar mengingatkan sebaiknya partai politik tidak menentang kehendak rakyat. Menurutnya, sikap menerima dan menghormati hasil pemilu menunjukkan bahwa partai politik memang memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Sebaliknya, jika partai politik tidak menerima dan menghormati hasil pemilu, menunjukkan bahwa partai tersebut bukan berjuang untuk kepentingan rakyat," ucapnya.***

Editor: Rina Sephtiari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x