KLIKLUBUKLINGGAU.com - Muhammad Romahurmuziy, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menyatakan bahwa terdapat dorongan dari berbagai daerah agar PPP menjadi oposisi di pemerintahan selanjutnya.
"Dorongan untuk PPP mempertahankan sikap oposisi juga masih ada bahkan dari daerah," ujar Romy. Meskipun demikian, dia menilai pernyataan Sandiaga Uno tentang potensi koalisi dengan Prabowo-Gibran merupakan pendapat pribadi.
"Sebagaimana disampaikan Pak Sandi itu adalah di antara aspirasi pribadi yang berkembang dan belum ada keputusan apa-apa di tingkat partai," tambahnya.
Baca Juga: PPP Tegaskan Pernyataan Sandiaga Uno tentang Bergabung dengan Koalisi Prabowo-Gibran sebagai Pribadi
Romy menegaskan bahwa PPP belum menentukan sikap terkait langkah politik pasca Pemilu 2024.
Saat ini, fokus partai masih pada pengawalan penghitungan suara hingga KPU RI mengumumkan hasil Pemilu pada 20 Maret mendatang, sebagai bentuk dukungan solid dalam koalisi pengusung Ganjar-Mahfud.
"Masih terlalu pagi menyikapi pemerintahan baru, karena pemenangnya siapa bahkan belum diumumkan oleh KPU," tegas Romy.
Baca Juga: PSU Pemilu 2024 di Provinsi Papua Barat: Jumlah TPS yang Mengalami Penurunan Dibandingkan 2019
Dia juga mengungkapkan bahwa PPP memiliki pengalaman sebagai partai oposisi selama lebih dari setengah usia partai yang berusia 51 tahun.