Bawaslu: Mohon Maaf, Penggelembungan Suara Bukan Hanya PSI, Tetapi Banyak yang Lain

- 6 Maret 2024, 18:15 WIB
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja saat Menggelar Konferensi Pers di Ruang Media Center Bawaslu./Hendi Purnawan/Jaa Pradana/ bawaslu.go.id/
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja saat Menggelar Konferensi Pers di Ruang Media Center Bawaslu./Hendi Purnawan/Jaa Pradana/ bawaslu.go.id/ /

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja, mengungkapkan bahwa dugaan penggelembungan suara dalam Pemilu 2024 tidak hanya terjadi pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Bagja menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki berbagai dugaan penggelembungan suara yang melibatkan berbagai pihak.

"Dan bukan hanya, mohon maaf, bukan hanya satu partai ya, bukan hanya PSI gitu, tetapi banyak hal yang lain yang kemudian kami harus cek lagi di lapangan," kata Bagja dikutip dari Antara, Rabu 6 Februari 2024.

Baca Juga: Menikmati Keajaiban Alam, Pantai Biaung di Indonesia, Pengalaman Wisata Melepas Tukik yang Tak Terlupakan

Setiap laporan dugaan penggelembungan suara, Kata Bagja selalu ditelusuri oleh Bawaslu RI. Pihaknya aktif mengumpulkan informasi, termasuk melalui media sosial, untuk memverifikasi dan mengonfirmasi setiap laporan yang diterima.

"Kan saya memperhatikan betul ada media sosial yang di-send (dikirimkan) ke kami. Jadi langsung kami cek di teman-teman pengawas. Ada yang belum dijawab, ada. Kami tunggu ini," ujarnya.

Meskipun belum ada kepastian terkait kehadiran penonton dalam El Clasico antara Persib Bandung dan Persija Jakarta, Bagja menegaskan bahwa Bawaslu RI terus memantau dan memverifikasi setiap potensi pelanggaran.

Baca Juga: Bukit Matang Kaladan, Surga Tersembunyi Banjarbaru dengan Pemandangan Spektakuler!!

"Kami cek di lapangan lagi. Dicek apakah benar demikian, tetapi dari beberapa video yang ada kami langsung sampel 1-2. Misalnya yang di Cianjur belum ada jawaban, itu belum ada jawaban dari teman-teman pengawas di Cianjur, nanti akan cek," tuturnya.

Bagja juga menekankan bahwa jika terjadi penggelembungan suara dan tidak ada laporan dari jajarannya, hal tersebut menunjukkan ada masalah dengan pengawas yang ditugaskan.

"Kalau seandainya terjadi penggelembungan, berarti kan ada yang masif dilakukan, masih bunyi dalam pengawasan, seharusnya bunyi. Kalau enggak bunyi berarti pengawas kami yang bermasalah," katanya.***

Editor: Rina Sephtiari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x