PLN Resmikan SPBU Hidrogen Pertama di Indonesia, Ini Keunggulannya dari SPBU BBM

- 21 Februari 2024, 18:15 WIB
Acara peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di Senayan pada Rabu, 21 Februari 2024.
Acara peresmian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di Senayan pada Rabu, 21 Februari 2024. /YouTube PLN/

KLIKLUBUKLINGGAU.com- SPBU Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia telah diresmikan PT PLN (Persero) pada Rabu, 21 Februari 2024.

Peresmian SPBU Hidrogen ini sebagai upaya perusahaan mendorong transisi energi dari yang semula mengandalkan bahan bakar fosil menjadi sumber energi terbarukan.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan langkah tersebut diharap mampu menjadi alternatif pembawa energi nol karbon selain penggunaan transportasi dengan bahan bakar listrik seperti yang telah beroperasi sebelumnya.

Baca Juga: Jokowi Resmi Lantik Hadi Tjahjanto Sebagai Menko Polhukam dan AHY Sebagai Menteri ATR/BPN Periode 2019-2024

"Alangkah indahnya bagaimana transisi energi, transisi juga transportasi yang tadinya berbasis pada fossil fuel. Menjadi renewable energy yang jauh lebih murah. Bisa terjadi dengan adanya pilot project ini," ujarnya di SPBU Hidrogen, Rabu, 21 Februari 2024.

SPBU Hidrogen pertama terletak di PLTD Senayan, Jakarta Selatan. Adapun HRS ini memanfaatkan pasokan green hidrogen yang dihasilkan dari PLTGU Muara Karang, PLTP Kamojang, dan PLTU Lontar dengan total produksi 148 kg/hari.

Pasokan yang didapat PLTD Senayan itu diperkirakan dapat mengisi 23 mobil hidrogen per harinya. Dengan berdirinya SPBU Hidrogen pertama di Indonesia, transformasi energi menuju net zero emission ditargetkan bisa tercapai 2060 mendatang.

Baca Juga: Viewnya Sangat Kece dan Mempesona! Berikut Wisata Begitu Mempesona dan Menjadi Terbaik di Lampung Selatan

Belum Beroperasi secara Komersial

Dirut Utama PLN mengatakan untuk saat ini HRS masih bersifat pilot project atau belum beroperasi secara komersial. Sistem ini dimaksud agar PLN masih bisa melakukan evaluasi untuk mengembangkan SPBU Hidrogen di kemudian hari.

"Ini (HRS) hanyalah sebagai pilot project dengan tujuan bisa mendalami visibility secara teknis, visibility secara operasional, visibility secara komersial dan juga regulasinya seperti apa," kata Darmawan.

Kendati masih pilot project, SPBU Hidrogen menawarkan 3 jasa layanan di antaranya pengisian bahan bakar, pengisian mobil listrik, serta hydrogen center yang akan menjadi pusat pelatihan hidrogen pertama dan terlengkap di Indonesia.

Baca Juga: Banyak Incumbent Tumbang!!! Ini Nama-nama 40 Caleg yang Diperkirakan Terpilih di Kabupaten Musi Rawas

SPBU Hidrogen untuk Siapa?

Layanan di stasiun pengisian bahan bakar hidrogen tentunya dapat dinikmati oleh para pengguna transportasi berbahan bakar hidrogen baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

"Ke depan, PLN sendiri berencana menjalin kerja sama dengan pemerintah untuk pengadaan green hydrogen bus guna memperluas penggunaan renewable energy di kota-kota besar. Jadi bus yang berbasis pada hidrogren dan fuel cell," ujar Dirut PLN.

Baca Juga: Wisata Fak-fak Sangat Membuat Hati Adem Banget! Rekomendasi Wisata Terbaik dan Menawan Banyak Pengunjung

Lebih Murah

Selain ramah lingkungan, penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan diklaim lebih ekonomis ketimbang BBM berbasis bensin

"Coba bandingkan dengan biaya menggunakan BBM Rp 1.300 per km. Ini yang jelas adalah satu kalau BBM ada sebagian yang diimpor. Kalau ini semuanya produk dalam negeri. Kalau BBM itu harganya mahal Rp 1.300 per km. Ini jauh lebih murah yaitu hanya sekitar Rp 270 sekian per km atau Rp 300 saja per km," ucapnya.

Hal ini lantaran dalam produksinya, PLN telah mengembangkan ekosistem hidrogen mulai dari hulu, midstream, dan juga downstream. "Jadi sangat murah. Kenapa? Karena ini sudah menggunakan rantai pasok yang sudah terbangun di dalam ekosistem PLN, maka biayanya murah," ujar Darmawan.***

Editor: Rina Sephtiari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah