Kemudian, Sementara itu jika memandang secara inward (ke dalam diri), wisatawan bisa menikmati Palopo sebagai sebuah lanskap kampung di atas bukit yang bercirikan rural.
Belum ada acuan literatur pasti terkait sejarah nama desa wisata ini. Nama Kambo acap kali dikaitkan dengan Datu Luwu, We Kambo Opu Daeng Risompa Sultananah Zaenab atau Andi Kambo.
Namun, menurut penuturan warga, nama Kambo sudah ada sebelum Andi Kambo datang bersembunyi ke wilayah tersebut pada masa perang melawan pemerintah kolonial.
Kata Kambo menurut Basse M. Ratu, berasal dari bahasa Tae’ "sang goppo-goppo" atau "sang lappo’-lappo’" yang berarti satu tumpukan.
Baca Juga: Keindahan Alam Gunung Kaba Rejang Lebong Terpopuler, Jangan Sampai Terlewatkan
Lalu, untuk keseharian warga Kambo masih disibukkan dengan aktivitas pertanian, seperti menanam cengkeh, memanen lengkuas, merawat kebun durian, dan menyusuri hutan mencari lebah.