Terungkap, Benjamin Netanyahu Perpanjang Perang di Gaza Demi Karier Politik

5 Juni 2024, 16:15 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tantang satu dunia /Instagram.com/@b.netanyahu

KLIKLUBUKLINGGAU.com- Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu memperpanjang perang di Gaza demi karier politik. Hal ini diungkap oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.

Dalam wawancara dengan Majalah TIME, yang terbi Selasa, 4 Juni 2024, presiden AS itu mengatakan bahwa tuduhannya itu bukan tanpa alasan.

“Ada alasan bagi orang-orang untuk menarik kesimpulan bahwa Netanyahu melanggengkan konflik demi tujuan politiknya sendiri," ucap Biden, tanpa menjelaskan lebih jauh alasan yang dimaksud.

Baca Juga: Toyota Hentikan Sementara Pengiriman dan Penjualan Tiga Model Kendaraan Untuk Pastikan Keamanan

Pernyataan Biden ini muncul bersamaan dengan momentum pemerintahannya mendorong kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas.

Menurut AS, proposal yang juga adalah rencana Israel Penjajah itu terhambat gara-gara Hamas. Hamas, kata AS, adalah satu-satunya hambatan terhadap perjanjian tersebut.

Jika sebelumnya pemerintahan Biden menolak perang di Gaza berakhir secara permanen dengan alasan Israel harus melenyapkan Hamas sebelum gencatan senjata abadi tercapai, kini lain cerita. AS cenderung tak sepakat perang terus berlanjut.

Baca Juga: Daihatsu Xenia Terbaru Hadir dengan Beragam Varian dan Fitur Canggih, Harganya Kompetitif

“Perang tanpa batas demi mengejar gagasan ‘kemenangan total’ (milik Netanyahu) yang tidak jelas ukurannya… hanya akan menghambat Israel di Gaza, menguras sumber daya ekonomi, militer, dan (nyawa) manusia, serta semakin memperparah isolasi Israel oleh dunia,” ujar Biden.

Presiden AS dalam kesempatan serupa juga mengungkapkan rasa frustasinya terhadap Netanyahu seiring semakin besarnya konflik di Gaza, Palestina. Terutama karena di AS, tanggapan Biden terhadap perang di Gaza dapat membahayakan peluangnya untuk terpilih Kembali pada Pilpres AS mendatang.

Dengan jajak pendapat, publik menunjukkan bahwa pemilih Arab, Muslim, dan generasi muda enggan memilih presiden dari Partai Demokrat tersebut karena kesetiaannya terhadap Israel.

Baca Juga: Daftar Harga dan Tipe Hyundai Stargazer Terbaru Juni 2024: Pilihan Lengkap untuk Setiap Keluarga

Proposal Gencatan Senjata 6 Minggu

Pada Jumat 31 Mei 2024, Joe Biden mengumumkan usulan baru untuk menangani konflik Israel penjajah dengan Palestina. Usulan itu terdiri dari tiga tahap.

Tahap pertama mencakup gencatan senjata total, penarikan pasukan Israel dari seluruh pusat populasi Gaza, dan pembebasan beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk yang terluka, orang lanjut usia, dan wanita, serta pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara.

Tahap kedua melibatkan penghentian permusuhan tanpa batas waktu dengan imbalan pembebasan sandera yang tersisa. Sedangkan tahap ketiga dari inisiatif tersebut adalah memulai rekonstruksi Gaza yang dilanda perang.

Baca Juga: Ini 7 Manfaat Cengkeh untuk Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Berbagai Jenis Kanker

Usai pernyataan itu disampaikan, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap bersi keras bahwa pihaknya akan menyerang Gaza hingga semua tujuan mereka tercapai.

"Perang tidak akan berakhir sampai semua tujuannya tercapai, termasuk kembalinya semua sandera kami dan penghapusan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas,” ujarnya.

Kantor PM Israel juga menjelaskan bahwa Netanyahu telah memberi wewenang kepada tim perunding Israel untuk menyajikan garis besar, guna mencapai tujuan terkait pembebasan para sandera.

"Garis besar yang diusulkan Israel, termasuk transisi bersyarat dari tahap ke tahap, memungkinkan Israel untuk mempertahankan prinsip-prinsip ini," tutur pernyataan tersebut.***

Editor: Rina Sephtiari

Tags

Terkini

Terpopuler