Network
KLIKLUBUKLINGGAU.com - Pesawat transpor militer Airbus A400M telah menjadi sorotan sejak awal pembuatannya. Dirancang untuk menggantikan atau melengkapi pesawat yang digunakan dalam peran angkutan udara taktis, A400M menawarkan kinerja yang tangguh dan fleksibilitas dalam berbagai misi militer.
Meskipun awalnya dihadapkan dengan tantangan finansial dan penundaan yang signifikan, penerbangan uji coba perdana pada 11 Desember 2009 di Sevilla, Spanyol, menandai langkah penting dalam perkembangan pesawat ini.
Dengan biaya pembuatan yang melebihi anggaran awalnya sebesar 20 miliar euro, A400M menjadi proyek besar yang menuntut waktu dan sumber daya yang besar.
Baca Juga: Helikopter EC 725 Cougar, Digunakan Militer Berbagai Negara Karena Tangguh dan Keandalan Luar Biasa
Dengan 180 pesawat telah dipesan oleh tujuh negara, termasuk Jerman, Spanyol, Prancis, Britania Raya, Turki, Belgia, dan Luksemburg, A400M menawarkan potensi untuk menjadi tulang punggung angkatan udara mereka.
Namun, penundaan dalam penyelesaian proyek telah menyebabkan beberapa negara, seperti Afrika Selatan, membatalkan pesanan mereka.
A400M memiliki kemampuan yang mengesankan, termasuk kemampuan terbang setinggi 12.000 meter dan mampu mendarat di landasan pendek. Ditenagai oleh empat turboprop yang kuat, pesawat ini memiliki kekuatan baling-baling hingga 11.000 tenaga kuda, menjadikannya salah satu mesin terkuat di luar Rusia.
Baca Juga: Sikorsky Memenangkan Kontrak Senilai USD650 Juta untuk Helikopter Tempur UH-60M Black Hawk
Meskipun tantangan teknis serius telah dihadapi, seperti masalah pada mesin baling-baling, Airbus terus berupaya untuk memperbaiki dan melanjutkan proyek ini.
